42 Pohon Tumbang Akibat Cuaca Ekstrem di Lombok Timur
Cuaca ekstrem di Lombok Timur, NTB mengakibatkan 42 pohon tumbang, 34 rumah rusak, dan banjir akibat hujan deras dan angin kencang, BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem hingga akhir Februari 2025.
![42 Pohon Tumbang Akibat Cuaca Ekstrem di Lombok Timur](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/13/150044.874-42-pohon-tumbang-akibat-cuaca-ekstrem-di-lombok-timur-1.jpg)
Lombok Timur, NTB, dilanda cuaca ekstrem yang mengakibatkan kerusakan signifikan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur mencatat setidaknya 42 titik pohon tumbang dan sejumlah bencana longsor antara Jumat (7/2) hingga Rabu (12/2). Hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah tersebut selama lima hari telah menimbulkan dampak yang cukup serius bagi masyarakat.
Dampak Cuaca Ekstrem di Lombok Timur
Kepala BPBD Lombok Timur, L Mulyadi, mengungkapkan bahwa selain puluhan pohon tumbang dan longsor, cuaca ekstrem juga menyebabkan kerusakan pada 34 rumah akibat terjangan angin. Banjir juga merendam beberapa pemukiman penduduk. Kerusakan ini menunjukkan betapa dahsyatnya dampak cuaca ekstrem yang melanda Lombok Timur.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Februari 2025. Peringatan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan masyarakat Lombok Timur. Hal ini menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana selanjutnya.
Imbauan dan Upaya Penanganan
BPBD Lombok Timur mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak. Mereka juga meminta masyarakat untuk menunda perjalanan yang tidak penting guna menghindari risiko yang mungkin terjadi. Langkah antisipasi ini bertujuan untuk meminimalisir korban dan kerugian lebih lanjut.
Dalam menghadapi situasi ini, BPBD Lombok Timur melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak. Koordinasi lintas sektoral dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dinas Perhubungan (Dishub), dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Lombok Timur terus dilakukan untuk memastikan penanganan bencana yang efektif dan efisien. Kerjasama ini sangat penting untuk mempercepat proses pembersihan puing-puing pohon tumbang dan pemulihan infrastruktur yang rusak.
Peringatan BMKG dan Bibit Siklon Tropis
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok menjelaskan bahwa cuaca ekstrem di NTB, termasuk Lombok Timur, dipengaruhi oleh dampak tidak langsung dari Bibit Siklon Tropis Invest 96S. Bibit siklon ini menyebabkan peningkatan curah hujan, kecepatan angin, dan gelombang tinggi di wilayah tersebut. Informasi ini penting untuk dipahami masyarakat agar dapat lebih siap menghadapi potensi cuaca ekstrem yang akan datang.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok, Satria Topan Primadi, menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih akan terjadi. Peringatan ini menunjukkan bahwa situasi darurat belum berakhir dan masyarakat harus tetap waspada dan siaga menghadapi potensi bencana susulan.
Kesimpulan
Cuaca ekstrem di Lombok Timur telah mengakibatkan kerusakan yang signifikan, termasuk 42 pohon tumbang dan 34 rumah rusak. BPBD Lombok Timur dan BMKG terus memantau situasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Koordinasi lintas sektoral dilakukan untuk memastikan penanganan bencana yang efektif dan efisien. Masyarakat dihimbau untuk mengikuti arahan dari pihak berwenang dan selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi hingga akhir Februari 2025.