Puluhan Pohon Tumbang di Lombok Tengah Akibat Angin Kencang, BPBD Lakukan Evakuasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, NTB, mengevakuasi puluhan pohon tumbang dan menangani kerusakan rumah akibat cuaca ekstrem yang disertai angin kencang.

Cuaca ekstrem yang melanda Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu hingga Kamis (20-21 Maret 2024) mengakibatkan puluhan pohon tumbang dan kerusakan rumah warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah langsung turun tangan melakukan evakuasi dan penanganan dampak bencana. Kejadian ini terjadi di beberapa wilayah, termasuk Kota Praya dan jalan Bypass, serta mengakibatkan tergenangnya sejumlah rumah warga di Kecamatan Praya Timur.
Kepala BPBD Lombok Tengah, Ridwan Maruf, menyatakan bahwa prioritas utama adalah mengevakuasi pohon-pohon tumbang yang menghalangi akses jalan. "Penanganan dampak cuaca ekstrem ini kami prioritaskan mengevakuasi pohon tumbang yang menutup akses jalan," ujar Ridwan Maruf. Evakuasi tersebut melibatkan personel BPBD, TNI-Polri, Damkar, dan masyarakat setempat. Berkat kerja sama tersebut, evakuasi pohon tumbang telah selesai dilaksanakan.
Selain pohon tumbang, angin kencang juga menyebabkan kerusakan pada puluhan rumah warga. Kerusakan terparah dilaporkan terjadi di Kecamatan Batukliang Utara dan beberapa kecamatan lainnya akibat terjangan angin puting beliung. "Dari laporan sementara sekitar 40 rumah yang terdampak bencana alam di bulan Ramadhan ini," ungkap Ridwan Maruf. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Evakuasi Pohon Tumbang dan Penanganan Kerusakan Rumah
BPBD Lombok Tengah telah berhasil menyelesaikan evakuasi pohon tumbang yang menutup akses jalan. Proses evakuasi melibatkan kerjasama yang baik antara BPBD, TNI-Polri, Damkar, dan partisipasi aktif dari masyarakat. Kecepatan respon dan koordinasi antar instansi tersebut dinilai sangat efektif dalam meminimalisir dampak yang lebih luas.
Saat ini, fokus BPBD Lombok Tengah beralih pada pendataan dan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak akibat angin puting beliung. Tim di lapangan sedang bekerja keras untuk melakukan asesmen kerusakan dan memberikan bantuan yang dibutuhkan warga yang terdampak.
Ridwan Maruf juga menekankan pentingnya kerjasama dan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. "Petugas sedang di lapangan untuk melakukan pendataan dan membantu warga," katanya. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan.
Imbauan Kepada Masyarakat
Menyikapi kejadian ini, BPBD Lombok Tengah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama selama bulan Ramadhan. Penting bagi masyarakat untuk selalu siaga dan memperhatikan perkembangan cuaca terkini.
Selain kewaspadaan, masyarakat juga diimbau untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar. "Selain itu, diharapkan masyarakat tidak membuang sampah ke sungai, sehingga tidak terjadi banjir saat cuaca ekstrem," pesan Ridwan Maruf. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir yang dapat memperparah dampak cuaca ekstrem.
BPBD Lombok Tengah berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan melakukan upaya pencegahan bencana. Kerjasama dan kesadaran masyarakat sangat penting dalam menghadapi potensi bencana alam di masa mendatang.
Meskipun tidak ada korban jiwa, kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Kesimpulan
Peristiwa angin kencang di Lombok Tengah yang mengakibatkan puluhan pohon tumbang dan kerusakan rumah warga menjadi bukti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Respon cepat dan kerjasama yang baik antara BPBD, TNI-Polri, Damkar, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan bencana ini. Langkah-langkah pencegahan dan kewaspadaan masyarakat juga sangat krusial untuk meminimalisir dampak bencana di masa mendatang.