Cuaca Ekstrem Paksa Nelayan Situbondo Berhenti Melaut
Cuaca ekstrem dengan angin kencang dan gelombang tinggi memaksa nelayan di Situbondo, Jawa Timur, untuk tidak melaut selama sepekan terakhir, mendorong mereka mencari pekerjaan sampingan.
![Cuaca Ekstrem Paksa Nelayan Situbondo Berhenti Melaut](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/200048.792-cuaca-ekstrem-paksa-nelayan-situbondo-berhenti-melaut-1.jpg)
Nelayan di Situbondo, Jawa Timur, memilih untuk tidak melaut selama sepekan terakhir. Penyebabnya? Cuaca ekstrem yang ditandai angin kencang, hujan deras, dan gelombang laut tinggi memaksa mereka menambatkan perahu dan mencari penghasilan tambahan.
Susanto, seorang nelayan di Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo, mengungkapkan alasannya. "Gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan membuat melaut terlalu berisiko," ujarnya saat ditemui di Pelabuhan Kalbut, Sabtu lalu. Kondisi cuaca buruk ini membuat aktivitas melaut menjadi sangat berbahaya bagi nelayan.
Tidak melautnya para nelayan berdampak pada penghasilan mereka. Banyak yang banting setir menjadi kuli bangunan, buruh tani, atau pekerjaan sampingan lainnya. Namun, ada juga nelayan yang terpaksa menganggur karena keterbatasan pilihan pekerjaan selain melaut. Kondisi ini menunjukkan betapa cuaca ekstrim berdampak signifikan pada perekonomian nelayan.
Pihak berwenang pun turut ambil bagian dalam menjaga keselamatan nelayan. AKP Gede Sukarmadiyasa, Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Situbondo, mengatakan bahwa pihaknya gencar mengimbau nelayan agar tidak melaut. Imbauan ini disampaikan secara rutin dari wilayah perbatasan Situbondo-Probolinggo hingga Situbondo-Banyuwangi.
"Kami terus memberikan imbauan agar mereka tidak melaut karena cuaca buruk dan angin kencang yang mengancam keselamatan," terang AKP Gede. Upaya ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam melindungi keselamatan para nelayan di tengah kondisi cuaca ekstrem.
Prakiraan cuaca ekstrem di Situbondo diperkirakan berlangsung hingga pertengahan Februari. Oleh karena itu, pihak Satpolairud mengimbau nelayan untuk tetap waspada dan selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum memutuskan untuk melaut. Keselamatan nelayan menjadi prioritas utama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
Situasi ini menyoroti pentingnya antisipasi dan mitigasi bencana alam, terutama bagi kelompok masyarakat yang sangat bergantung pada kondisi alam seperti nelayan. Dukungan pemerintah dan solusi jangka panjang sangat diperlukan untuk membantu nelayan menghadapi dampak cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.