Damai di Alor: Pemkab, TNI-Polri Sukses Mediasi Konflik Antar-Kampung
Pemerintah Kabupaten Alor, bersama TNI dan Polri, berhasil mendamaikan konflik antara pemuda Wetabua dan Kampung Baru yang mengakibatkan tujuh orang luka panah, dengan kesepakatan membangun posko keamanan bersama.

Tawuran antar-pemuda di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang melibatkan pemuda Wetabua dan Kampung Baru, telah berakhir damai berkat mediasi intensif yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Alor bersama TNI dan Polri. Konflik yang terjadi pada Sabtu (15/2) hingga Minggu (16/2) dan mengakibatkan tujuh orang mengalami luka panah, akhirnya menemukan titik terang setelah beberapa hari upaya perdamaian dilakukan.
Mediasi yang dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Alor, Zeth Soni Libing, berhasil menyatukan kedua kelompok yang bertikai. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan damai, menandai berakhirnya konflik yang sempat meresahkan warga. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kondisi di Kabupaten Alor kini telah kondusif. Masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Kedua kampung yang sebelumnya terlibat konflik, kini telah sepakat untuk hidup berdampingan secara damai. Hal ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam proses mediasi.
Langkah Antisipasi Konflik Berulang
Meskipun perdamaian telah tercapai, Pemerintah Kabupaten Alor bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) tetap berkomitmen untuk mencegah terjadinya konflik serupa di masa mendatang. Sebagai langkah antisipasi, telah disepakati pembangunan beberapa posko keamanan di titik-titik strategis.
Posko-posko tersebut akan didirikan di Kota Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor, serta di beberapa titik di kedua kampung yang terlibat konflik. Posko ini akan dijaga oleh personel gabungan dari Polres Alor, Kodim, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), tokoh pemuda, dan unsur terkait lainnya.
Pembangunan posko keamanan ini masih dalam tahap pembahasan, khususnya terkait penentuan lokasi yang tepat. Hal ini memerlukan kesepakatan bersama agar penempatan posko dapat efektif dalam mencegah konflik berulang. Semua pihak berharap agar penempatan posko dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
Kabag Ops Polres Alor, AKP I Ketut Suhendra, menegaskan bahwa "Saat ini kondisi sudah kondusif, masyarakat sudah bisa beraktivitas lagi, dan warga di kedua kampung sudah sepakat untuk berdamai." Ia juga menambahkan bahwa upaya pencegahan konflik berulang terus dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.
Pentingnya Kerja Sama dan Dialog
Keberhasilan mediasi ini menunjukkan pentingnya peran pemerintah daerah, TNI, dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kerja sama yang solid dan dialog yang konstruktif menjadi kunci dalam menyelesaikan konflik. Proses mediasi yang dilakukan secara profesional dan melibatkan berbagai pihak, telah berhasil menciptakan perdamaian yang langgeng.
Ke depan, diharapkan kerjasama antar lembaga dan partisipasi aktif masyarakat dapat terus ditingkatkan untuk mencegah konflik serupa. Pembangunan posko keamanan diharapkan dapat menjadi langkah efektif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Alor, sehingga masyarakat dapat hidup rukun dan damai.
Dengan adanya posko keamanan yang melibatkan berbagai pihak, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Kehadiran posko ini juga diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi dan koordinasi yang efektif antara aparat keamanan dan masyarakat, sehingga dapat mencegah terjadinya konflik di masa mendatang. Semoga perdamaian ini dapat terus terjaga dan Kabupaten Alor tetap kondusif.