Damkar Kendari Bersihkan Lumpur Pasca Banjir Bandang
Petugas Damkar Kota Kendari membersihkan lumpur di rumah warga setelah banjir bandang melanda beberapa wilayah, mengakibatkan kerugian materiil dan puluhan kepala keluarga terdampak.

Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari bergerak cepat membersihkan endapan lumpur di rumah-rumah warga yang menjadi korban banjir bandang di Sulawesi Tenggara. Banjir yang terjadi pada 28 Januari 2024 ini telah menyebabkan kerugian besar bagi warga.
Dinas Damkar mengerahkan satu unit armada dan tujuh personel untuk membersihkan sedikitnya empat rumah warga. Menurut keterangan Humas Damkar Kota Kendari, Dewi, masih banyak rumah lain yang membutuhkan bantuan pembersihan lumpur pasca banjir. Proses pembersihan difokuskan pada endapan lumpur yang menempel di perabot rumah tangga.
"Sejauh ini ada empat rumah yang sudah dibersihkan, dan masih ada lagi rumah yang belum dibersihkan," jelas Dewi.
Tim Damkar berhasil menyelamatkan berbagai barang milik warga, termasuk tempat tidur, televisi, kulkas, mesin cuci, dan perlengkapan dapur. Proses penyelamatan dan pembersihan ini dilakukan secara hati-hati agar kerusakan barang-barang warga dapat diminimalisir.
Banjir yang melanda Kelurahan Lalodati, menurut Ketua RT setempat, Ilham, telah mengakibatkan 40 kepala keluarga terdampak. Curah hujan tinggi menyebabkan sungai meluap hingga merendam rumah-rumah warga.
Salah satu warga yang terdampak, Bakri, mengungkapkan bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah yang pernah dialaminya. "Untuk ketinggian airnya kurang lebih 1 meter," ujarnya. Banjir tersebut menimbulkan kerugian materiil yang cukup signifikan. Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan berupa pakaian, logistik makanan, dan air bersih.
Bakri juga berharap adanya penanganan serius dari pemerintah untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Ia mengusulkan perbaikan drainase dan pengerukan sungai untuk mengatasi masalah pendangkalan sungai yang menjadi salah satu penyebab banjir tersebut.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan perlunya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi dampak banjir di masa mendatang.