Banjir Donggala: Pemkab Bersihkan Lumpur Pasca Hujan Deras
Pemerintah Kabupaten Donggala bergerak cepat membersihkan sisa lumpur di Kelurahan Ganti dan Boneoge setelah hujan deras menyebabkan banjir dan genangan air di wilayah tersebut.

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada 4 Mei 2024 mengakibatkan banjir di dua kelurahan di Kecamatan Banawa, yaitu Kelurahan Ganti dan Boneoge. Banjir ini disebabkan oleh meluapnya sungai dan kurangnya saluran drainase yang memadai. Akibatnya, sejumlah rumah warga terendam dan jalan poros Donggala-Pasangkayu terhalang oleh material lumpur sisa pengerjaan perluasan daerah aliran sungai.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala, melalui Bupati Vera Elena Laruni, langsung memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan penanganan darurat. Penanganan meliputi pembersihan material lumpur di jalan poros dan rumah-rumah warga yang terdampak. Langkah cepat ini diambil untuk meminimalisir dampak buruk dan memastikan jalan utama tetap dapat dilalui masyarakat.
"Jadi, sisa material hasil pengerjaan perluasan daerah aliran sungai di wilayah Kelurahan Ganti yang bercampur air menutupi sebagian jalan poros Donggala-Pasangkayu," jelas Bupati Vera Elena Laruni dalam keterangan resminya. Pemkab juga berupaya membantu warga membersihkan rumah mereka dari genangan air dan lumpur.
Penanganan Darurat Banjir di Kelurahan Ganti dan Boneoge
Di Kelurahan Ganti, fokus utama penanganan adalah membersihkan material lumpur yang menutupi jalan poros Donggala-Pasangkayu. Material lumpur tersebut merupakan sisa pengerjaan proyek perluasan daerah aliran sungai yang terbawa oleh derasnya air hujan. Pembersihan jalan ini bertujuan untuk memastikan aksesibilitas masyarakat tetap terjaga.
Sementara itu, di Kelurahan Boneoge, masalah utama adalah genangan air di rumah-rumah warga akibat kurangnya saluran drainase yang efektif. BPBD Donggala telah mengerahkan tim untuk memompa genangan air dari rumah-rumah warga agar proses pembersihan dapat segera dilakukan. Upaya ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang terdampak.
Bupati Vera Elena Laruni menekankan pentingnya penanganan cepat untuk mengurangi risiko bencana dan meringankan beban masyarakat. "Saya sudah instruksikan ke organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar melakukan penanganan sementara untuk mengurangi dampak risiko bencana, sebab titik yang terdampak merupakan jalan poros utama yang setiap hari di lalui masyarakat," tegasnya.
Kondisi Terkini dan Upaya Pemulihan
Hingga saat ini, BPBD Donggala masih melakukan pendataan jumlah korban dan rumah warga yang terdampak banjir. Data tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan langkah-langkah pemulihan selanjutnya. Pemkab Donggala berharap penanganan sementara yang dilakukan dapat membantu memulihkan kondisi dan meringankan beban masyarakat yang terdampak.
"Harapannya upaya cepat ini dapat membantu meringankan beban masyarakat dan kondisi segera pulih seperti sediakala," kata Bupati Vera Elena Laruni. Pemkab juga berjanji akan terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat.
Selain upaya pembersihan, Pemkab Donggala juga akan mengevaluasi sistem drainase di wilayah yang rawan banjir untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Evaluasi ini akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk warga setempat, untuk mendapatkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan.
Peristiwa banjir di Donggala ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah-daerah yang rawan banjir. Pentingnya perawatan infrastruktur dan sistem drainase yang memadai juga menjadi fokus perhatian untuk mencegah kerugian yang lebih besar di masa mendatang.