Danantara: Pacu Infrastruktur, Dukung Hilirisasi dan Kemajuan Ekonomi Indonesia
Badan Pengelola Investasi Danantara diproyeksikan akan mendorong pembangunan infrastruktur untuk mendukung hilirisasi dan industrialisasi di Indonesia, meningkatkan nilai tambah SDA, dan menciptakan lapangan kerja berkualitas.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) diprediksi akan menjadi penggerak utama pembangunan infrastruktur pendukung hilirisasi dan industrialisasi di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh para pengamat menyusul pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai proyek-proyek strategis nasional yang menjadi prioritas investasi Danantara. Proyek-proyek tersebut meliputi hilirisasi nikel, bauksit, dan tembaga, energi baru terbarukan, serta ketahanan energi dan pangan. Investasi ini penting karena akan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam (SDA) Indonesia dan menciptakan lapangan kerja berkualitas.
Proyeksi ini muncul di tengah fokus pemerintah pada hilirisasi dan industrialisasi. Para ahli melihat Danantara sebagai instrumen kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan dukungan investasi yang tepat, proyek-proyek infrastruktur pendukung hilirisasi diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan efisien, memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Pernyataan para pengamat ini memberikan gambaran optimistis tentang peran Danantara dalam pembangunan Indonesia. Investasi infrastruktur yang tepat sasaran akan berdampak luas, mulai dari peningkatan ekonomi hingga penciptaan lapangan kerja. Namun, keberhasilannya bergantung pada pengelolaan yang profesional dan berpedoman pada prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Proyek Infrastruktur Prioritas Danantara
Menurut Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, Danantara akan memprioritaskan proyek infrastruktur yang memberikan keuntungan cepat. "Danantara pasti akan difokuskan untuk pembangunan infrastruktur yang dapat cepat kembali untung," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi dan pengembalian investasi menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan proyek.
Proyek-proyek tersebut, selain fokus pada hilirisasi, juga mencakup pembangunan infrastruktur pendukung ketahanan pangan, air, dan energi. Contohnya, pembangunan bendungan baru, jaringan irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di atas waduk/bendungan. Investasi ini menunjukkan komitmen Danantara untuk pembangunan berkelanjutan.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur pendukung hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah SDA dan peran sektor industri manufaktur. Ia juga menyoroti pentingnya profesionalisme dan GCG dalam pengelolaan Danantara agar investasi tersebut dapat memberikan dampak maksimal bagi perekonomian Indonesia.
Peran PT Wijaya Karya (WIKA)
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), melalui jasa Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC), menjadi salah satu pemain utama dalam proyek-proyek infrastruktur pendukung hilirisasi dan industrialisasi. WIKA berkomitmen mendukung program pemerintah melalui berbagai proyek strategis yang sedang berjalan.
Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya, menyatakan bahwa seluruh proyek yang dijalankan WIKA bertujuan untuk memperkuat kemandirian Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan pengalaman dan portofolio yang luas, WIKA optimistis dapat berkontribusi signifikan terhadap pembangunan infrastruktur strategis, ketahanan energi, ketahanan pangan, dan sumber daya air.
Komitmen WIKA ini sejalan dengan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kolaborasi antara Danantara dan perusahaan-perusahaan seperti WIKA diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur dan mendorong kemajuan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk Danantara dan WIKA, pembangunan infrastruktur di Indonesia diharapkan akan semakin pesat. Hal ini akan berdampak positif bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.