Data Demografi: Kunci Pembangunan Tepat Sasar di Indonesia
Kemendukbangga tekankan pentingnya data demografi dalam perencanaan pembangunan Indonesia, khususnya untuk kebijakan inklusif dan tepat sasaran melalui DTSEN.

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Republik Indonesia (Kemendukbangga) menekankan peran krusial data demografi dalam menciptakan pembangunan yang tepat sasaran dan inklusif di Indonesia. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Dukbangga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada Minggu, 13 April 2024. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara sampingan bertajuk “Demographic Intelligence for Health Equity: Harnessing Data for Inclusive Policies and Universal Coverage” di New York, Amerika Serikat.
Menurut Wamendukbangga, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai upaya untuk mengumpulkan data yang lengkap dan akurat. Data ini dianggap sangat penting sebagai dasar penyusunan kebijakan yang tepat dan efektif. Isyana menjelaskan bahwa data berperan krusial dalam mengarahkan perencanaan pembangunan, baik di tingkat desa maupun nasional. Data berkualitas tinggi berfungsi sebagai alat ampuh untuk memandu perencanaan, pengembangan kebijakan, dan pengambilan keputusan yang tepat.
Lebih lanjut, Isyana menjelaskan bahwa dengan memanfaatkan data demografi, perencanaan pembangunan dapat lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Integrasi DTSEN ke dalam perencanaan kesehatan penduduk, misalnya, akan meningkatkan kemampuan pemerintah dalam menargetkan intervensi secara efektif, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil dan lansia. Ia mencontohkan penggunaan data Pendataan Keluarga dalam menentukan sasaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil dan menyusui.
Pemanfaatan Bonus Demografi dan Program-Program Unggulan
Wamen Isyana juga menyoroti pentingnya pemanfaatan bonus demografi di Indonesia. Hal ini mencakup peningkatan kapasitas dan partisipasi optimal penduduk usia produktif, baik laki-laki maupun perempuan, dalam dunia kerja. Kemendukbangga mendorong kebijakan yang mendukung perempuan agar dapat kembali bekerja setelah melahirkan, salah satunya melalui Program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA). Program ini berupa perluasan akses terhadap Tempat Penitipan Anak Ramah Anak.
Selain itu, pemerintah juga memperhatikan potensi generasi lanjut usia (silver generation) agar tetap sehat dan produktif. Program MBG untuk ibu hamil tidak hanya bertujuan mengurangi stunting, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi perempuan yang terlibat dalam proses memasak, mencuci peralatan makan, dan mengantarkan makanan. Program ini dirancang sebagai program padat karya yang memberikan manfaat ganda: penyerapan tenaga kerja perempuan dan perbaikan gizi dengan sasaran tepat berbasis data.
Kemendukbangga juga aktif dalam program-program lain seperti Program Pusat Informasi dan Konseling dan Genre Indonesia yang fokus pada anak muda. Semua program ini menekankan pentingnya data yang akurat dan terintegrasi untuk mencapai hasil yang optimal dan berdampak luas bagi masyarakat Indonesia.
Data sebagai Kunci Inklusivitas dan Keadilan
Pentingnya data demografi yang akurat dan terintegrasi dalam perencanaan pembangunan tidak dapat dipandang sebelah mata. Data yang komprehensif memungkinkan pemerintah untuk memahami dengan lebih baik kebutuhan dan tantangan spesifik yang dihadapi oleh berbagai kelompok masyarakat. Dengan demikian, kebijakan yang dihasilkan dapat lebih inklusif dan menjamin keadilan bagi semua warga negara.
Penggunaan DTSEN sebagai basis data utama menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pengambilan keputusan. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Integrasi data dari berbagai sumber juga akan memastikan bahwa kebijakan yang dibuat benar-benar responsif terhadap kebutuhan masyarakat di lapangan.
Keberhasilan program-program seperti MBG dan TAMASYA menunjukkan bagaimana data demografi dapat digunakan untuk menciptakan program yang tepat sasaran dan berdampak positif bagi masyarakat. Dengan terus meningkatkan kualitas data dan memanfaatkan teknologi informasi, Indonesia dapat memaksimalkan potensi bonus demografi dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyatnya.
Dengan demikian, penggunaan data demografi yang tepat dan terintegrasi menjadi kunci utama dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini memastikan bahwa pembangunan benar-benar berpihak pada rakyat dan mampu menjawab tantangan serta kebutuhan masyarakat secara efektif dan efisien.