Desa Wisata Rejang Lebong: Maju Mandiri, Menanti Sentuhan Pemerintah
26 desa wisata di Rejang Lebong, Bengkulu, berkembang secara mandiri tanpa bantuan anggaran pemerintah daerah, kendati beberapa telah meraih prestasi nasional.

Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini memiliki 26 desa wisata yang tersebar di 15 kecamatan. Uniknya, pengembangan desa-desa wisata ini hingga tahun 2024 masih sepenuhnya mengandalkan anggaran mandiri dari desa masing-masing. Hal ini terungkap dari pernyataan Kepala Dinas Pariwisata Rejang Lebong, Dodi Syahdani, pada Sabtu, 5 April 2024.
Dodi Syahdani menjelaskan bahwa keterbatasan anggaran pemerintah daerah menjadi penyebab belum adanya bantuan dana untuk pengembangan desa wisata. "Untuk pengembangan desa wisata yang ada di Kabupaten Rejang Lebong saat ini masih mengandalkan anggaran mandiri. Sejauh ini belum ada anggaran yang dikucurkan dari pemerintah daerah atau pemda," ujarnya.
Meskipun demikian, Dispar Rejang Lebong tetap aktif mendukung pengembangan desa wisata melalui program sosialisasi dan pelatihan. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat desa dalam mengelola potensi wisata lokal, termasuk bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Tantangan dan Prestasi Desa Wisata Rejang Lebong
Meskipun menghadapi kendala pendanaan, beberapa desa wisata di Rejang Lebong telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dari 26 desa wisata yang terdaftar, delapan di antaranya dinilai aktif dan berkembang pesat dalam kegiatan kepariwisataan.
Delapan desa wisata tersebut antara lain Desa Pal VII (Bermani Ulu Raya), Desa Purwodadi dan Desa Baru Manis (Bermani Ulu), Desa Cawang Lama, Desa Kayu Manis, dan Desa Sumber Urip (Selupu Rejang), Desa Belitar Seberang (Sindang Kelingi), serta Desa IV Suku Menanti (Sindang Dataran).
Yang membanggakan, Desa Belitar Seberang pernah masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada tahun 2022, dan Desa IV Suku Menanti juga berhasil masuk 50 besar ADWI pada tahun 2024. Prestasi ini membuktikan potensi dan daya saing desa wisata Rejang Lebong di tingkat nasional, meskipun pengembangannya masih dilakukan secara mandiri.
Inovasi dan Sumber Pendanaan Alternatif
Dodi Syahdani mendorong pelaku wisata dan masyarakat setempat untuk terus berinovasi dan mencari sumber pendanaan alternatif. Ia juga mengajak para investor untuk berinvestasi dan mengembangkan potensi wisata yang ada di Rejang Lebong.
Dengan keterbatasan anggaran pemerintah daerah, kreativitas dan inovasi menjadi kunci keberhasilan pengembangan desa wisata di Rejang Lebong. Mencari investor dan mengoptimalkan sumber daya lokal menjadi strategi penting untuk memastikan keberlanjutan dan kemajuan desa wisata di daerah tersebut.
Pemerintah daerah diharapkan dapat segera mengalokasikan anggaran untuk mendukung pengembangan desa wisata di Rejang Lebong. Dukungan tersebut akan sangat membantu mempercepat kemajuan dan meningkatkan daya saing desa wisata di tingkat nasional.
Keberhasilan beberapa desa wisata Rejang Lebong yang telah masuk nominasi ADWI menunjukkan potensi besar yang dimiliki daerah ini. Dengan dukungan yang memadai, desa-desa wisata di Rejang Lebong berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan di Provinsi Bengkulu.
Harapan Ke Depan
Ke depan, diharapkan akan ada peningkatan dukungan dari pemerintah daerah, baik berupa pendanaan maupun pelatihan yang lebih intensif. Dengan demikian, pengembangan desa wisata di Rejang Lebong dapat lebih optimal dan berkelanjutan, serta mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.