Dinkes Cirebon Perangi Anemia Remaja Putri: Sosialisasi Gizi dan Tablet Tambah Darah Digencarkan
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon gencar mencegah anemia pada remaja putri setelah survei menunjukkan 30% remaja putri mengalami anemia; sosialisasi gizi dan anjuran konsumsi Tablet Tambah Darah menjadi fokus upaya pencegahan.
![Dinkes Cirebon Perangi Anemia Remaja Putri: Sosialisasi Gizi dan Tablet Tambah Darah Digencarkan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191544.045-dinkes-cirebon-perangi-anemia-remaja-putri-sosialisasi-gizi-dan-tablet-tambah-darah-digencarkan-1.jpg)
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat - Angka anemia pada remaja putri di Kabupaten Cirebon cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 4.800 remaja putri dari total 98.000 remaja putri di Kabupaten Cirebon, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menemukan fakta mengejutkan: sekitar 30 persennya mengalami anemia. Menanggapi hal ini, Dinkes Cirebon langsung bergerak cepat dengan menggencarkan berbagai upaya pencegahan.
Langkah Pencegahan Anemia di Kabupaten Cirebon
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Neneng Hasanah, mengungkapkan bahwa upaya pencegahan anemia pada remaja putri ini sangat penting. "Berbagai langkah edukasi dan intervensi terus dilakukan, guna menekan angka kejadian anemia yang berisiko berdampak pada kesehatan jangka panjang," ujar Neneng dalam keterangannya di Cirebon, Selasa (11/2).
Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah sosialisasi besar-besaran mengenai pentingnya pola makan sehat dan seimbang. Remaja putri di Kabupaten Cirebon didorong untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, hati ayam, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Tidak hanya itu, Dinkes juga gencar mengkampanyekan pentingnya mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) secara rutin, minimal sekali seminggu.
Dampak Jangka Panjang Anemia
Neneng Hasanah menekankan bahwa dampak anemia tidak hanya dirasakan saat remaja, tetapi juga berpotensi berlanjut hingga masa dewasa, khususnya saat kehamilan. "Ibu hamil yang anemia berisiko mengalami komplikasi serius seperti pendarahan, kelahiran prematur, hingga bayi lahir dengan berat badan rendah," tegasnya. Oleh karena itu, pencegahan anemia sejak usia remaja menjadi sangat krusial.
Edukasi dan Intervensi Terpadu
Dinkes Kabupaten Cirebon tidak hanya berfokus pada penyediaan informasi, tetapi juga melakukan intervensi langsung. Program ini melibatkan edukasi langsung kepada remaja putri di sekolah-sekolah dan komunitas. Materi edukasi meliputi penjelasan tentang anemia, penyebabnya, dampaknya, dan cara pencegahannya. Selain itu, Dinkes juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sekolah, puskesmas, dan organisasi masyarakat, untuk memastikan efektivitas program pencegahan anemia ini.
Pemantauan dan Evaluasi
Untuk memastikan keberhasilan program ini, Dinkes Kabupaten Cirebon juga melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala. Data dan informasi yang dikumpulkan akan digunakan untuk memperbaiki strategi dan program pencegahan anemia di masa mendatang. Hal ini menunjukkan komitmen Dinkes Cirebon untuk terus berupaya meningkatkan kesehatan remaja putri di Kabupaten Cirebon.
Kesimpulan
Upaya pencegahan anemia yang dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Cirebon merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan remaja putri. Sosialisasi gizi seimbang, anjuran konsumsi TTD, dan edukasi kesehatan secara komprehensif diharapkan mampu menekan angka anemia dan mencegah dampak buruknya di masa mendatang. Komitmen dan kolaborasi berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini.
Dengan menggabungkan edukasi, intervensi, dan pemantauan yang berkelanjutan, diharapkan program ini dapat memberikan dampak signifikan dalam menurunkan angka anemia di kalangan remaja putri Kabupaten Cirebon dan meningkatkan kualitas kesehatan mereka secara menyeluruh. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pencegahan anemia.