Kudus Bagikan Tablet Penambah Darah untuk Cegah Stunting: Angka Tengkes Menurun!
Pemerintah Kabupaten Kudus membagikan tablet penambah darah kepada pelajar perempuan dan mengkampanyekan pola hidup sehat untuk mencegah stunting, dengan angka stunting berhasil ditekan hingga di bawah target nasional.

Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meluncurkan program pencegahan stunting dengan membagikan tablet penambah darah kepada pelajar perempuan. Program ini diluncurkan pada Kamis di Madrasah Aliyah (MA) NU Banat Kudus, sebagai bagian dari Gerakan Cegah Stunting dengan aksi Bergizi. Wakil Bupati Kudus, Bellinda Birton, memimpin acara tersebut dan menjelaskan pentingnya upaya pencegahan stunting sejak usia remaja.
Sasaran utama program ini adalah pelajar perempuan karena mereka rentan terhadap anemia akibat menstruasi. Tablet penambah darah akan diberikan setiap minggu kepada pelajar SMP dan SMA perempuan. Selain pembagian tablet, program ini juga menekankan pentingnya pola hidup sehat dan gizi seimbang untuk mencegah stunting.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemerintah Kabupaten Kudus untuk menurunkan angka stunting. Keberhasilan program ini ditunjukkan dengan penurunan angka stunting di Kudus menjadi 15,7 persen pada tahun 2023, jauh di bawah target nasional sebesar 19 persen. Penurunan ini juga merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan yang aktif mengedukasi masyarakat tentang pola hidup sehat.
Upaya Pencegahan Stunting di Kudus
Program pencegahan stunting di Kudus tidak hanya berfokus pada pembagian tablet penambah darah. Pemerintah Kabupaten Kudus juga melakukan intervensi pemberian makanan bergizi kepada balita yang berisiko stunting. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mengatasi masalah stunting dari berbagai sisi.
Wakil Bupati Kudus menekankan pentingnya peran guru dalam mengawasi konsumsi tablet penambah darah oleh siswi. Selain itu, Dinas Kesehatan Kudus juga akan melakukan pengawasan untuk memastikan program berjalan efektif. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan industri, sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Andini Aridewi, menambahkan bahwa angka kasus stunting di Kudus terus menurun. Meskipun data resmi tahun 2024 belum dirilis, target penurunan angka stunting di bawah 14 persen diyakini dapat tercapai. Penurunan kasus stunting dari 2.700 kasus pada tahun 2023 menjadi 2.300 kasus pada tahun 2024 menunjukkan keberhasilan program yang telah dijalankan.
Gerakan Makan Bergizi dan Pola Hidup Sehat
Gerakan Cegah Stunting dengan aksi Bergizi juga mengkampanyekan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi dan menerapkan pola hidup sehat. Kampanye ini menekankan pentingnya olahraga teratur dan menghindari kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko stunting.
Tablet penambah darah diberikan secara gratis kepada pelajar. Pihak sekolah berperan penting dalam mendistribusikan tablet tersebut setiap minggu kepada siswi yang membutuhkan, dan setiap hari bagi siswi yang sedang menstruasi. Program ini diharapkan dapat mencegah anemia dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada remaja putri.
"Tablet penambah darah ini akan diberikan kepada perempuan pelajar setiap sepekan sebagai upaya mencegah anemia. Sasarannya memang kaum perempuan karena yang mengalami menstruasi sehingga perlu diberikan tablet penambah darah," kata Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton.
"Kami juga membutuhkan dukungan banyak pihak, karena hasil kolaborasi sebelumnya berhasil menurunkan angka stunting di Kudus menjadi 15,7 persen pada tahun 2023, dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan di bawah target nasional sebesar 19 persen," ujar Wakil Bupati Kudus.
"Tetapi, targetnya tahun 2024 bisa turun di bawah angka 14 persen," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemerintah Kabupaten Kudus optimis dapat terus menurunkan angka stunting dan mewujudkan generasi muda yang sehat dan produktif. Komitmen dan kolaborasi dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini.