Mahasiswa USK Edukasi Ibu di Banda Aceh Cegah Stunting, Angka Stunting Capai 21,7 Persen
Mahasiswa Fakultas Kedokteran USK Banda Aceh memberikan edukasi kepada ibu-ibu di Gampong Punge Jurong untuk mencegah stunting, angka stunting di Banda Aceh mencapai 21,7 persen.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh berinisiatif melakukan edukasi kepada kaum ibu di Gampong Punge Jurong, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, dalam upaya pencegahan stunting dan kekurangan gizi. Kegiatan ini diprakarsai oleh Centre for Indonesian Medical Student Activities, dengan Azfalurrahman Zaki sebagai koordinator. Edukasi ini dikhususkan bagi para ibu kader PKK setempat, mengingat tingginya angka stunting di Banda Aceh yang mencapai 21,7 persen pada tahun 2023.
"Edukasi ini merupakan upaya kami meningkatkan kapasitas kaum ibu dalam mencegah stunting dan kekurangan gizi," jelas Azfalurrahman Zaki. Program ini merupakan bagian dari pengabdian mahasiswa Fakultas Kedokteran USK dalam program 'tumbuh tanpa stunting'. Para ibu kader PKK ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, menularkan pengetahuan yang didapat kepada ibu-ibu lainnya.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan mahasiswa terhadap angka stunting di Banda Aceh. Mereka menyadari pentingnya peran ibu dalam mencegah stunting sejak dini. Dengan memberikan edukasi yang komprehensif, diharapkan dapat menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak di Kota Banda Aceh.
Edukasi Komprehensif Cegah Stunting
Edukasi yang diberikan tidak hanya sebatas teori, tetapi juga praktik. Materi yang disampaikan meliputi pengertian stunting secara umum, pentingnya gizi seimbang, deteksi dini stunting, dan pentingnya menjaga sanitasi lingkungan. Para ibu juga diberikan pelatihan praktis, seperti cara membuat makanan bergizi untuk anak.
Azfalurrahman Zaki menambahkan, "Edukasi tersebut berlangsung beberapa kali pertemuan. Pertemuan pertama menjelaskan stunting secara umum. Kemudian, menyangkut gizi, serta deteksi dini terhadap stunting, serta sanitasi guna menciptakan lingkungan bersih." Program ini dirancang berkelanjutan, dengan para ibu yang telah mendapatkan edukasi diharapkan dapat menjadi fasilitator bagi ibu-ibu lainnya.
Mereka akan menjadi asesmen bagi ibu lainnya dalam upaya mencegah stunting, tidak hanya di desanya, tetapi juga di wilayah lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen mahasiswa USK untuk menciptakan dampak jangka panjang dalam upaya penurunan angka stunting di Banda Aceh.
Apresiasi dari TP PKK Gampong Punge Jurong
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Gampong Punge Jurong, Nurul Rizky Nanda, menyampaikan apresiasinya atas program edukasi ini. Ia menekankan pentingnya program tersebut dalam meningkatkan kapasitas kaum ibu dalam mencegah stunting dan kekurangan gizi.
"Edukasi ini menambah pengetahuan dan pemahaman kami dalam mencegah stunting dan kekurangan gizi. Kami berharap program ini berlanjut karena ini penting meningkatkan kapasitas kaum ibu dalam mencegah stunting dan kekurangan gizi," ungkap Nurul Rizky Nanda. Dukungan dari pihak terkait sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Program edukasi ini merupakan contoh nyata kolaborasi antara mahasiswa, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam upaya mengatasi masalah stunting. Dengan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap penurunan angka stunting di Banda Aceh dan sekitarnya.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada komitmen semua pihak untuk terus mendukung dan mengembangkannya. Pentingnya edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting tidak dapat diabaikan. Semoga inisiatif ini dapat menginspirasi program serupa di daerah lain di Indonesia.