Dinkes NTT dan STIKES Maranatha Kupang Gelar Edukasi Pencegahan Stunting
Dinas Kesehatan NTT dan STIKES Maranatha Kupang berkolaborasi mengadakan edukasi stunting, melibatkan 650 mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dalam penanganan masalah gizi kronis ini.

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Maranatha Kupang menggelar edukasi kesehatan terkait stunting pada Jumat, 16 Mei 2025 di aula kampus STIKES Maranatha, Desa Baumata Barat, Kabupaten Kupang. Kegiatan ini merupakan kolaborasi yang diinisiasi berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) Penanganan Stunting antara STIKES Maranatha dan Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinkes NTT. Edukasi ini melibatkan sekitar 650 mahasiswa dari berbagai program studi di STIKES Maranatha, bertujuan untuk memberdayakan calon tenaga kesehatan sebagai agen perubahan dalam pencegahan stunting di NTT.
Kepala Bidang SDM Kesehatan Dinkes NTT, Joyce M. Tibuludji, menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dalam percepatan penanganan stunting di NTT. "Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh sinergi dari berbagai elemen termasuk institusi pendidikan, organisasi profesi, tokoh agama, media, dan masyarakat," ujarnya dalam sambutan. Ia juga menyambut baik komitmen STIKES Maranatha dalam mendukung program prioritas Gubernur NTT di bidang kesehatan, dan berharap kerja sama ini berkelanjutan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang lebih spesifik.
Ketua STIKES Maranatha Kupang, Muhammad Saleh Nuwa, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi NTT. Kegiatan edukasi ini merupakan tindak lanjut dari MoU tentang Peningkatan Pelayanan Kesehatan, Percepatan Pembangunan Kesehatan, dan Promosi Kesehatan untuk Percepatan Penanganan Stunting yang ditandatangani pada 5 Mei 2025. Nuwa menegaskan kesiapan STIKES Maranatha untuk berkontribusi aktif dalam berbagai kegiatan yang berdampak langsung kepada masyarakat, selaras dengan program Kampus Berdampak yang dijalankan sebagai respon atas arahan Kemendikbudristek. Lebih dari 1.500 mahasiswa calon tenaga kesehatan siap menjadi agen edukator bagi masyarakat.
Edukasi Stunting: Kolaborasi Menuju NTT Sehat
Kegiatan edukasi ini menghadirkan narasumber utama Kepala Bidang SDM Kesehatan Dinkes NTT, Ibu Joyce M. Tibuludji, SKM., M.Kes dan dr. Hendriete Ina Mama, SpOG. Materi yang disampaikan berfokus pada stunting dan pencegahannya. Para mahasiswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga diajak untuk menerapkan pengetahuan kesehatan tersebut sebelum menjadi edukator bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen nyata dalam membangun generasi sehat melalui edukasi, kolaborasi, dan aksi nyata di lapangan.
Para peserta, yang terdiri dari mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan, D3 Kebidanan, S1 Keperawatan, dan Profesi Ners STIKes Maranatha Kupang, sangat antusias mengikuti sesi edukasi. Mereka aktif berpartisipasi dalam sesi diskusi interaktif bersama dosen dan narasumber. Diskusi ini menjadi wadah untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, memperkuat pemahaman tentang stunting dan strategi pencegahannya.
STIKES Maranatha Kupang, melalui kegiatan ini, menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah dalam penanganan stunting. Dengan melibatkan ratusan mahasiswa, diharapkan akan tercipta dampak yang signifikan dalam upaya pencegahan stunting di NTT. Kolaborasi antara institusi pendidikan dan pemerintah daerah ini menjadi contoh nyata sinergi yang efektif dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan narasumber. Hal ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman dan komitmen mahasiswa dalam berperan aktif dalam pencegahan stunting di NTT.
Langkah-langkah Pencegahan Stunting:
- Pemantauan pertumbuhan anak secara berkala
- Pemberian makanan bergizi dan seimbang
- Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan
- Sanitasi dan higiene yang baik
- Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
Melalui kolaborasi yang kuat antara Dinkes NTT dan STIKES Maranatha Kupang, diharapkan upaya pencegahan stunting di NTT dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. Partisipasi aktif dari para mahasiswa sebagai agen edukator menjadi kunci keberhasilan program ini.