NTT Bergerak Bersama Tekan Stunting: Pemprov Jalin Kerja Sama Lintas Sektor
Pemerintah Provinsi NTT menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi profesi kesehatan untuk menekan angka stunting melalui peningkatan pelayanan kesehatan, percepatan pembangunan kesehatan, dan promosi kesehatan.

Gubernur NTT, Melki Laka Lena, memimpin penandatanganan nota kesepakatan (MoA) pada Selasa, 6 Juni 2024, di Kupang. MoA ini melibatkan Pemprov NTT, organisasi profesi kesehatan, institusi pendidikan kesehatan, dan lembaga keagamaan. Tujuannya satu: mempercepat penanganan stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Stunting, masalah serius yang mengancam tumbuh kembang anak NTT, menjadi fokus utama. Bukan hanya masalah kesehatan, stunting juga menyangkut kemanusiaan dan keadilan sosial. Gubernur menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor dan profesi untuk mengatasi masalah ini. Penandatanganan MoA ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam upaya bersama tersebut.
Melki Laka Lena menegaskan bahwa kesepakatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan komitmen nyata untuk penanganan stunting. Pemprov NTT mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam tiga strategi utama: peningkatan pelayanan kesehatan, percepatan pembangunan kesehatan, dan promosi kesehatan serta perubahan perilaku.
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Strategi pertama fokus pada penguatan layanan kesehatan primer. Ini mencakup perluasan edukasi gizi di puskesmas dan posyandu hingga ke desa-desa terpencil. Peran organisasi profesi kesehatan sangat krusial dalam mendampingi masyarakat secara langsung.
Penguatan layanan kesehatan primer ini akan melibatkan tenaga kesehatan yang terlatih dan berkompeten untuk memberikan edukasi dan perawatan yang tepat sasaran kepada masyarakat, khususnya ibu hamil dan anak balita. Sasarannya adalah memastikan akses layanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah NTT.
Dengan meningkatkan kualitas layanan kesehatan primer, diharapkan dapat mencegah dan menangani kasus stunting secara efektif sejak dini. Upaya ini juga akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat.
Percepatan Pembangunan Kesehatan
Institusi pendidikan kesehatan berperan penting dalam percepatan pembangunan kesehatan. Mereka akan menjadi agen perubahan melalui kuliah kerja nyata (KKN) tematik, riset lapangan, dan program pengabdian masyarakat. Semua ini mendukung program eliminasi stunting.
Kolaborasi dengan institusi pendidikan kesehatan akan menghasilkan inovasi dan strategi baru dalam penanganan stunting. Riset lapangan akan memberikan data dan informasi terkini tentang kondisi stunting di lapangan, sehingga intervensi dapat lebih tepat sasaran.
Program pengabdian masyarakat akan melibatkan mahasiswa dan dosen dalam memberikan edukasi dan layanan kesehatan langsung kepada masyarakat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Promosi Kesehatan dan Perubahan Perilaku
Lembaga keagamaan memiliki peran strategis dalam promosi kesehatan dan perubahan perilaku. Mereka dapat menyampaikan pesan hidup sehat dan gizi seimbang melalui ceramah, khutbah, dan pengajaran keagamaan.
Kolaborasi dengan lembaga keagamaan akan memperkuat pesan-pesan kesehatan dan gizi seimbang di tengah masyarakat. Hal ini akan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat.
Dengan melibatkan tokoh agama, diharapkan pesan-pesan kesehatan dapat diterima dengan lebih mudah dan efektif oleh masyarakat. Hal ini akan memperkuat upaya perubahan perilaku yang dibutuhkan untuk mencegah dan mengatasi stunting.
Gubernur Melki Laka Lena berharap kegiatan ini menjadi komitmen lintas institusi, memprioritaskan desa dengan prevalensi stunting tertinggi. Ia menekankan pentingnya melibatkan masyarakat sebagai subjek, bukan objek, dengan edukasi, mendengarkan, dan melibatkan mereka dalam setiap langkah perubahan. "Anak-anak adalah investasi masa depan bangsa. Jika kita gagal memberikan mereka hak untuk tumbuh sehat dan cerdas, maka kita telah gagal dalam misi kita sebagai pelayan masyarakat," tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa kesejahteraan anak-anak adalah tanggung jawab bersama, dan melalui kerja keras, kolaborasi, dan niat baik, NTT dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik.