Sulsel dan Unhas: Kolaborasi Tekan Angka Stunting
Pemerintah Provinsi Sulsel dan Unhas berkolaborasi untuk menekan angka stunting di Sulawesi Selatan melalui pendekatan ilmiah, berbasis data, dan melibatkan berbagai sektor.

Makassar, 19 Februari 2024 - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Universitas Hasanuddin (Unhas) resmi bergandeng tangan untuk memberantas stunting di daerah tersebut. Kolaborasi strategis ini bertujuan mewujudkan generasi bebas stunting di Sulsel dan menjadikan provinsi ini sebagai contoh nasional dalam penanganan masalah kesehatan kronis ini.
Inisiatif Unhas dan Dukungan Pemprov Sulsel
Penjabat Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Unhas. Ia menekankan pentingnya model pengukuran stunting yang ilmiah dan berbasis data. "Kita membutuhkan model penanganan stunting yang bisa menjadi tolok ukur nasional. Faktor budaya dan sosial masyarakat juga harus diperhitungkan dalam pendekatan ini," ujar Fadjry dalam keterangannya di Makassar.
Fadjry juga menegaskan bahwa penanggulangan stunting membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Ini bukan hanya tanggung jawab Kementerian Kesehatan, melainkan tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan. Pemprov Sulsel sangat mengapresiasi pengembangan model multidisiplin Unhas dan mendorong pemantauan berbasis teknologi informasi untuk intervensi yang tepat sasaran.
Pendekatan Multidisiplin Unhas
Rektor Unhas, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah multidimensional yang membutuhkan pendekatan lintas keilmuan. Unhas melibatkan seluruh fakultas untuk berkontribusi dalam penanggulangan stunting. Salah satu langkah kunci adalah integrasi isu stunting ke dalam Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), memberikan pemahaman komprehensif kepada mahasiswa melalui skema Satuan Kredit Semester (SKS) khusus.
"Stunting bukan sekadar isu kesehatan, tetapi juga berhubungan erat dengan aspek sosial dan ekonomi. Kami menerapkan strategi akademik dengan memasukkan isu ini ke dalam kurikulum, sehingga penanganannya lebih sistematis dan berbasis riset," jelas Prof. Jamaluddin. Unhas berharap dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk mempercepat dan mengefektifkan implementasi program ini.
Sasaran dan Harapan
Kerja sama Pemprov Sulsel dan Unhas ini menargetkan Sulawesi Selatan sebagai daerah percontohan dalam penanganan stunting yang komprehensif. Sinergi pemerintah, akademisi, dan berbagai sektor diharapkan menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas. Pendekatan yang terintegrasi dan berbasis data ini diyakini mampu memberikan dampak signifikan dalam menekan angka stunting di Sulawesi Selatan.
Dengan menggabungkan keahlian pemerintah dalam implementasi kebijakan dan keahlian akademisi Unhas dalam riset dan edukasi, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan mencapai tujuannya. Inisiatif ini menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang di Sulawesi Selatan, bebas dari ancaman stunting.
Kesimpulan
Kolaborasi Pemprov Sulsel dan Unhas dalam penanganan stunting menandai langkah maju yang signifikan. Pendekatan komprehensif, berbasis data, dan melibatkan berbagai sektor ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. Suksesnya program ini akan berdampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan, serta memberikan kontribusi penting bagi pencapaian Indonesia zero stunting.