Dinkes Gunung Mas Gencarkan Aksi Bergizi di Sekolah: Cegah Stunting dan Tingkatkan SDM Unggul
Dinas Kesehatan Gunung Mas, Kalimantan Tengah, gencar melakukan aksi bergizi di sekolah-sekolah untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) tengah gencar melaksanakan gerakan aksi bergizi di berbagai sekolah tingkat SMP dan SMA sederajat. Gerakan ini diluncurkan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran para pelajar akan pentingnya gizi seimbang, aktivitas fisik, dan konsumsi tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri. Sasaran utama program ini adalah pencegahan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Gumas, Heriyanto, menjelaskan bahwa program aksi bergizi ini melibatkan empat intervensi utama. Intervensi tersebut meliputi senam pagi atau aktivitas fisik lainnya, sarapan bersama dengan menu gizi seimbang, konsumsi TTD untuk mencegah anemia, serta edukasi kesehatan dan gizi. Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada pelajar tentang pentingnya menjaga kesehatan dan pola makan yang baik.
"Program ini melibatkan empat intervensi utama yakni senam pagi atau aktivitas fisik, sarapan bersama dengan menu gizi seimbang, konsumsi TTD, serta edukasi kesehatan dan gizi," kata Heriyanto saat dikonfirmasi di Kuala Kurun, Senin (12/5).
Menuju Generasi Sehat dan Bebas Stunting
Salah satu tujuan utama aksi bergizi ini adalah meningkatkan kesadaran para pelajar tentang pentingnya gizi seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Program ini juga bertujuan untuk mempersiapkan remaja putri agar mampu melahirkan anak yang sehat dan terhindar dari stunting di masa depan. Dengan memberikan edukasi dan praktik langsung mengenai pola makan sehat, diharapkan para pelajar dapat menerapkan kebiasaan hidup sehat sejak dini.
Selain itu, aksi bergizi ini juga bertujuan untuk membiasakan para pelajar mengonsumsi makanan sehat dan melakukan aktivitas fisik secara teratur. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Dengan menerapkan pola hidup sehat, para pelajar akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dan terhindar dari berbagai penyakit.
Heriyanto menambahkan bahwa program ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden serta misi Bupati dan Wakil Bupati Gumas, yaitu peningkatan kualitas pembangunan SDM yang unggul, berbudaya, dan berdaya saing. Dengan mencetak generasi muda yang sehat dan berkualitas, diharapkan Kabupaten Gunung Mas dapat mencapai kemajuan yang lebih pesat.
Sekolah Sasaran dan Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Dalam waktu dekat, aksi bergizi ini akan menyasar empat sekolah di Kabupaten Gunung Mas, yaitu SMK Negeri 1 Kuala Kurun, SMA Negeri 1 Kuala Kurun, SMA Negeri 1 Rungan, dan SMP Negeri 6 Kuala Kurun. Pelaksanaan program ini tidak dilakukan secara sendiri-sendiri oleh Dinkes Gumas, melainkan dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan terkait.
Beberapa instansi yang terlibat dalam program ini antara lain Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Kantor Kementerian Agama, TP PKK, dan lainnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat dampak program dan memastikan keberlanjutannya.
Gerakan aksi bergizi di SMK Negeri 1 Kuala Kurun telah dilaksanakan pada Jumat (9/5), dan akan berlanjut ke sekolah-sekolah lainnya dalam waktu dekat. Dengan adanya kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Program aksi bergizi di sekolah-sekolah Kabupaten Gunung Mas ini merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan sumber daya manusia. Dengan memberikan edukasi dan praktik langsung mengenai gizi seimbang, aktivitas fisik, dan konsumsi TTD, diharapkan para pelajar dapat menerapkan kebiasaan hidup sehat sejak dini dan terhindar dari masalah kesehatan seperti stunting di masa depan. Keberhasilan program ini akan berdampak positif bagi pembangunan daerah secara keseluruhan.