Disdik Kotim Ajak Orang Tua Cegah Kecanduan Game Online Anak
Dinas Pendidikan Kotim mengajak orang tua untuk aktif mengawasi anak agar terhindar dari kecanduan game online yang berdampak buruk pada perkembangan anak, mengingat kemajuan teknologi memiliki dampak positif dan negatif.
![Disdik Kotim Ajak Orang Tua Cegah Kecanduan Game Online Anak](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170046.148-disdik-kotim-ajak-orang-tua-cegah-kecanduan-game-online-anak-1.jpg)
Sampit, 10 Februari 2024 - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mengajak para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka guna mencegah kecanduan game online. Kecanduan game online, menurut Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah, dapat memberikan dampak negatif pada pertumbuhan anak.
"Kemajuan teknologi memang memberikan akses informasi dan pendidikan yang luas," jelas Irfansyah. "Namun, seperti pedang bermata dua, teknologi juga berpotensi menimbulkan dampak buruk, terutama jika anak-anak sampai kecanduan game online."
Dampak Negatif Kecanduan Game Online
Irfansyah memaparkan beberapa dampak negatif kecanduan game online. Salah satunya adalah perubahan pola tutur kata anak. Anak-anak yang kecanduan game online sering menggunakan bahasa kasar dan istilah-istilah yang tidak pantas untuk usia mereka. Selain itu, kecanduan game online juga dapat memicu perilaku perundungan di sekolah.
Lebih lanjut, Irfansyah menambahkan bahwa kecanduan game online dapat menyebabkan anak menjadi lebih suka menyendiri, kreativitasnya menurun, dan mengalami gangguan tidur. Semua ini jelas sangat merugikan perkembangan anak secara menyeluruh. Oleh karena itu, pengawasan orang tua sangat penting dalam mencegah hal ini.
Peran Orang Tua dan Sekolah
Orang tua didorong untuk aktif mengawasi aktivitas anak saat menggunakan handphone atau bermain game online. Pendampingan yang tepat akan membantu anak membedakan mana yang baik dan buruk, termasuk dalam berkomunikasi. Irfansyah bahkan memberikan contoh sederhana, "Orang tua bisa mengarahkan anak untuk mengucapkan 'astaghfirullah' saat kalah bermain game dan 'masyaallah' saat menang. Pembiasaan seperti ini memberikan dampak positif," ujarnya.
Sekolah dan komite sekolah juga memiliki peran penting. Sekolah dapat mengingatkan murid untuk menggunakan tutur kata yang baik dan menghindari kata-kata kasar, misalnya saat apel pagi. Kerja sama antara orang tua dan sekolah sangat krusial dalam membentuk karakter anak yang baik.
Mencegah Kecanduan Game Online
Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa teknologi adalah alat bantu, bukan pengganti interaksi sosial dan aktivitas lainnya. Membatasi waktu bermain game online, mendorong aktivitas fisik dan hobi lain, serta menciptakan lingkungan keluarga yang hangat dan suportif adalah langkah-langkah penting dalam mencegah kecanduan game online pada anak.
Selain itu, orang tua juga perlu memahami jenis game yang dimainkan anak dan konten yang terdapat di dalamnya. Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak sangat penting untuk membangun kepercayaan dan mencegah anak menyembunyikan aktivitasnya. Dengan demikian, orang tua dapat memberikan bimbingan dan arahan yang tepat.
Disdik Kotim berharap dengan adanya kerjasama antara orang tua dan sekolah, anak-anak di Kotim dapat terhindar dari dampak buruk kecanduan game online dan tumbuh menjadi generasi muda yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. Pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan teknologi oleh anak-anak tidak dapat diabaikan.
Perkembangan teknologi yang pesat memang memberikan banyak manfaat, tetapi juga menyimpan potensi bahaya. Oleh karena itu, kewaspadaan dan peran aktif orang tua serta sekolah sangat diperlukan untuk memastikan anak-anak dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan terhindar dari dampak negatifnya.