Disdikbud-Kejati Kaltim Salurkan Bantuan Pendidikan untuk Anak-anak di Pulau Maratua
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim bersama Kejati Kaltim memberikan bantuan pendidikan berupa alat tulis dan uang tunai untuk anak-anak di Pulau Maratua, wilayah 3T yang memiliki keterbatasan akses pendidikan.

Berau, 24 April 2024 - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kaltim menunjukkan kepedulian nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Bantuan berupa alat tulis dan uang tunai telah disalurkan kepada anak-anak di Yayasan Kalasan Maratua, Pulau Maratua, Berau. Penyerahan bantuan ini menjawab tantangan akses pendidikan yang terbatas di daerah terpencil tersebut, khususnya di Pulau Maratua yang terletak di Laut Sulawesi, berbatasan langsung dengan Sabah (Malaysia Timur) dan Filipina Selatan.
Kepala Subbagian Perencanaan Disdikbud Kaltim, Sugianto, mengungkapkan rasa bangga terhadap Yayasan Kalasan Maratua yang secara sukarela memberikan pendampingan belajar tambahan, termasuk bimbingan belajar bahasa Inggris gratis yang diinisiasi oleh Mr. Enter. Yayasan ini hadir sebagai solusi di tengah keterbatasan akses pendidikan yang dihadapi masyarakat Pulau Maratua. Asisten Intelejen Kejati Kaltim, Aji Kalbu Priandi, turut menyerahkan bantuan tersebut, menandakan sinergi antara pemerintah daerah dan aparat penegak hukum dalam memajukan pendidikan di wilayah 3T.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi keluarga dan memotivasi anak-anak untuk terus semangat belajar. Pulau Maratua, dengan potensi pariwisata baharinya, membutuhkan generasi muda yang mampu berbahasa Inggris untuk mengembangkan sektor pariwisata lokal dan berinteraksi dengan wisatawan mancanegara. Keterbatasan infrastruktur di Pulau Maratua juga berdampak pada tingginya harga barang-barang esensial, seperti beras, dibandingkan wilayah lain di Kaltim.
Pentingnya Sinergi Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
Penyerahan bantuan ini merupakan wujud nyata sinergi positif antara Disdikbud Kaltim dan Kejati Kaltim. Kerja sama ini menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di daerah-daerah yang membutuhkan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk yayasan swasta seperti Yayasan Kalasan Maratua, sangat penting dalam mengatasi tantangan pendidikan di wilayah 3T.
Program bimbingan belajar bahasa Inggris gratis yang dijalankan Yayasan Kalasan Maratua patut diapresiasi. Kemampuan berbahasa Inggris sangat krusial bagi anak-anak di Pulau Maratua mengingat potensi pariwisata bahari yang dimilikinya. Dengan menguasai bahasa Inggris, mereka memiliki peluang lebih besar untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi lokal.
Pemerintah daerah melalui Disdikbud Kaltim berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan akses pendidikan di wilayah 3T. Bantuan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi anak-anak di Pulau Maratua untuk meraih cita-cita dan berkontribusi bagi pembangunan daerah.
Tantangan Pendidikan di Wilayah 3T
Kondisi geografis Pulau Maratua sebagai wilayah 3T menghadirkan berbagai tantangan dalam bidang pendidikan. Keterbatasan infrastruktur berdampak pada aksesibilitas pendidikan, serta tingginya biaya hidup yang membebani keluarga. Kondisi ini membutuhkan perhatian dan solusi yang komprehensif dari berbagai pihak.
Selain keterbatasan akses, kualitas pendidikan juga menjadi perhatian utama. Bantuan alat tulis dan uang tunai diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di Yayasan Kalasan Maratua. Dukungan pemerintah dan pihak swasta sangat diperlukan untuk memastikan anak-anak di wilayah 3T mendapatkan pendidikan yang layak.
Ke depannya, perlu adanya strategi yang lebih terintegrasi untuk mengatasi tantangan pendidikan di wilayah 3T. Hal ini meliputi peningkatan infrastruktur, penyediaan guru yang berkualitas, serta program-program pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Harapannya, bantuan ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi dapat menjadi langkah awal untuk membangun sistem pendidikan yang berkelanjutan dan berkeadilan di Pulau Maratua dan wilayah 3T lainnya di Kaltim.
Sugianto menambahkan, "Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban anak-anak dan memotivasi mereka untuk terus semangat belajar." Ia juga menekankan pentingnya penguasaan bahasa Inggris bagi anak-anak Maratua sebagai modal penting dalam mengembangkan sektor pariwisata lokal.