Diskon Hingga Rp8.000! Pasar Murah Natuna Hadir Penuhi Kebutuhan Pokok Jelang HUT RI ke-80
Pemerintah Kabupaten Natuna menggelar Pasar Murah Natuna untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau menjelang HUT RI ke-80.

Pemerintah Kabupaten Natuna baru-baru ini menggelar inisiatif penting berupa Pasar Murah Merah Putih. Kegiatan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Pasar murah ini secara resmi dibuka di kawasan Pantai Piwang, Kecamatan Bunguran Timur. Berbagai komoditas esensial seperti cabai, sayuran, ikan, telur, beras, tepung terigu, gula, dan minyak goreng tersedia. Seluruh item ditawarkan dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan pasaran umum.
Bupati Natuna, Cen Sui Lan, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah daerah. Inisiatif ini diharapkan dapat membantu warga memperoleh bahan pangan berkualitas. Langkah strategis ini juga menjadi upaya konkret dalam menstabilkan harga komoditas di wilayah tersebut.
Manfaat Ekonomi Bagi Warga
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperindagkopum) Kabupaten Natuna, Marwan Sjah Putra, menjelaskan detail harga. Ia mengungkapkan bahwa harga bahan pangan di pasar murah signifikan lebih rendah. Selisih harga berkisar antara Rp2.000 hingga Rp8.000 per item. Ini memberikan keuntungan finansial langsung bagi setiap pembeli.
Sebagai contoh, minyak goreng kemasan dua liter yang biasa dijual di atas Rp30.000, kini hanya Rp25.000. Telur ayam yang umumnya Rp58.000 per papan, dijual seharga Rp50.000. Gula pasir juga mengalami selisih harga lebih dari Rp2.000 per kilogram. Diskon ini sangat membantu mengurangi pengeluaran rumah tangga.
Tepung terigu mendapatkan subsidi sebesar Rp4.000 per kilogram. Dengan subsidi tersebut, harga jual tepung terigu menjadi hanya Rp10.000 per kilogram. Kebijakan subsidi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. Hal ini memastikan akses terhadap bahan pokok tetap terjangkau bagi seluruh lapisan.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Ketersediaan Pangan
Keberhasilan Pasar Murah Natuna ini tidak lepas dari sinergi berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tiga OPD utama berperan aktif dalam penyediaan pasokan bahan pangan. Kolaborasi ini memastikan ketersediaan komoditas yang beragam dan berkualitas. Ini menunjukkan koordinasi yang baik antarinstansi pemerintah daerah.
Dinas Perikanan Natuna bertanggung jawab menyediakan produk perikanan segar bagi warga. Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Natuna fokus pada hasil hortikultura dan beras. Disperindagkopum Natuna melengkapi dengan menyediakan kebutuhan pokok lain seperti telur, minyak goreng, tepung, dan gula. Setiap dinas berkontribusi sesuai bidang keahliannya.
Bahkan, Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Natuna turut berpartisipasi. Mereka membuka stan khusus untuk menjual cabai merah dan tomat. Keterlibatan berbagai pihak ini memperkaya pilihan produk yang tersedia. Hal ini juga menunjukkan semangat kebersamaan dalam melayani masyarakat.
Inisiatif Lain dan Dampak Berkelanjutan
Selain Pasar Murah Merah Putih, kegiatan ini juga dirangkai dengan bazar produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bazar UMKM memberikan platform bagi pelaku usaha lokal. Mereka dapat mempromosikan dan menjual produk-produk unggulan mereka. Ini mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Natuna.
Pasar murah sendiri dilaksanakan hanya satu hari, menunjukkan fokus pada momen spesifik. Namun, bazar UMKM direncanakan berlangsung hingga keesokan harinya. Ini memberikan kesempatan lebih luas bagi UMKM untuk menjangkau konsumen. Keberlanjutan dukungan terhadap UMKM menjadi perhatian penting.
Inisiatif seperti Pasar Murah Natuna ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin pemerintah daerah. Kegiatan semacam ini tidak hanya meringankan beban ekonomi masyarakat. Tetapi juga memperkuat ketahanan pangan lokal. Serta mendorong perputaran ekonomi di tingkat bawah.