Djarum Foundation Tanam 26.000 Pohon, Hijaukan Bukit Patiayam
Djarum Foundation melalui program #OneActionOneTree (OAOT) berhasil menanam 26.000 pohon di Bukit Patiayam, Kudus, berkolaborasi dengan Kelompok Tani Wonorejo dan melibatkan relawan untuk mengembalikan kehijauan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Djarum Foundation Sukses Hijaukan Bukit Patiayam dengan 26.000 Pohon
Bukit Patiayam, Kudus, Jawa Tengah, kini semakin hijau berkat kontribusi besar Djarum Foundation. Pada Rabu, 5 Februari 2025, Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) berhasil menanam 26.000 pohon dalam program tahunan mereka, #OneActionOneTree (#OAOT). Program ini merupakan bagian dari inisiatif Siap Darling (Sadar Lingkungan) yang unik, mengubah aktivitas sehari-hari seperti berlari, bersepeda, dan bahkan aktivitas media sosial menjadi bibit pohon.
Dari Bukit Gundul Menuju Hutan Lestari
Bayangkan sebuah bukit gundul yang berubah menjadi hijau subur. Itulah transformasi Bukit Patiayam yang dimulai sejak tahun 2017. Puluhan relawan, termasuk mahasiswa dan pelaku UMKM, berpartisipasi dalam penanaman pohon mangga. Aksi simbolis ini kemudian dilanjutkan oleh Kelompok Tani Wonorejo, yang diberi izin mengelola hutan kemasyarakatan seluas 300 hektare di bukit tersebut.
Ketua Kelompok Tani Wonorejo, Mashuri, mengungkapkan bahwa BLDF telah memberikan berbagai jenis bibit pohon sejak tahun 2020, termasuk mangga, nangka, alpukat, durian, dan petai. Hasilnya luar biasa: 25.000 pohon telah ditanam di lahan seluas 250 hektare. “Sekarang 50 persen bukit sudah tertanami pohon besar, jadi sudah terlihat hijau dari jalan raya. Dulunya berwarna coklat karena gundul,” ujar Mashuri yang memimpin 337 petani.
Lebih lanjut, Mashuri menjelaskan dampak positif program ini terhadap perekonomian petani. Tahun lalu, 57 hektare lahan mangga mulai panen, menghasilkan 30 ton mangga. Ini membuktikan bahwa program hutan kemasyarakatan tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
#OAOT: Gerakan Ramah Lingkungan dan Berdampak Ekonomi
Mutiara Diah Asmara, Director Djarum Foundation, menjelaskan tujuan di balik gerakan #OAOT. “Gerakan ini bermaksud memberikan dampak ekonomi jangka panjang bagi komunitas dan ekologis bagi lingkungan. Penanaman bibit secara berkelanjutan ini diharapkan dapat menjadikan kawasan perbukitan Patiayan asri kembali,” jelasnya. Ia juga berharap generasi muda semakin peduli lingkungan dan aktif berpartisipasi dalam pelestariannya.
“Di #OAOT, kami menyediakan wadah bagi generasi muda untuk berkontribusi, sekaligus memungkinkan peserta melihat langsung efek penanaman ke komunitas tani dan lingkungan,” tambah Mutiara. Program ini terbukti sukses menarik minat banyak peserta; hingga awal 2025, tercatat 4.988 orang telah berpartisipasi sejak tahun 2020.
Sistem Poin dan Kontribusi Nyata
Program Officer BLDF, Dandi Mahendra, menjelaskan mekanisme unik #OAOT. Peserta mendapatkan poin yang dapat ditukarkan dengan bibit pohon berdasarkan aktivitas mereka. Berlari 4 kilometer setara dengan satu pohon, bersepeda 8 kilometer juga satu pohon, sementara kampanye lingkungan melalui video dan foto di media sosial juga memberikan poin. Sistem ini mendorong partisipasi aktif dan memberikan dampak nyata bagi lingkungan.
Salah satu peserta yang inspiratif adalah Hamli Akbar dari Aceh. Ia berhasil bersepeda sejauh 4.424 kilometer dari Banda Aceh hingga Ciputat dalam 22 hari, menyumbangkan 559 pohon untuk Bukit Patiayam. Secara simbolis, Hamli menyerahkan bibit pohon kepada Ketua Kelompok Tani Wonorejo untuk ditanam secara bertahap.
Kesimpulan
Penanaman 26.000 pohon di Bukit Patiayam merupakan bukti nyata komitmen Djarum Foundation dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Program #OAOT tidak hanya menghijaukan kembali bukit yang gundul, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi petani setempat. Inisiatif ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menginspirasi program serupa di berbagai wilayah Indonesia.