Djokovic Ragukan Kebugaran Jelang Semifinal Australian Open
Novak Djokovic, meski menang melawan Alcaraz di perempat final Australian Open, cemas dengan cedera kaki yang dideritanya dan mempertanyakan kesiapannya untuk semifinal melawan Zverev.
Novak Djokovic, petenis unggulan teratas, tengah menghadapi dilema menjelang semifinal Australian Open melawan Alexander Zverev. Kemenangan dramatisnya atas Carlos Alcaraz di perempat final, Rabu dini hari waktu Melbourne, diwarnai dengan cedera kaki yang membuatnya khawatir akan tampil di semifinal, Kamis (23/1).
Di akhir set pertama melawan Alcaraz, Djokovic terpaksa mendapat perawatan medis di luar lapangan. Ia kembali bermain dengan perban di kaki kirinya, dan berhasil memenangkan pertandingan tersebut. Namun, kondisi fisiknya menjadi tanda tanya besar menjelang pertandingan selanjutnya.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Djokovic mengakui kekhawatirannya. "Saya harus menilai situasinya besok ketika saya bangun," ujarnya seperti dikutip ATP. "Mungkin akan melewatkan latihan besok. Saya akan melihat apakah saya akan berlatih dalam dua hari atau tidak. Sekarang ini benar-benar tentang pemulihan."
Meskipun enggan merinci cedera tersebut, Djokovic menyatakan bahwa cedera ini mirip dengan yang dialaminya pada Australian Open 2023. Ia menanggapi cedera tersebut dengan perawatan intensif, termasuk pemberian obat penghilang rasa sakit. "Obat itu bekerja setelah 20, 30 menit. Obat itu memang membantu," jelasnya. Namun, ia tetap was-was dengan kondisi kakinya tersebut.
Meskipun dihantui kekhawatiran fisik, Djokovic tetap gembira atas kemenangannya atas Alcaraz, memperlebar rekor head-to-head menjadi 5-3. Ia memuji permainan Alcaraz yang luar biasa dan menyebut pertandingan tersebut sebagai salah satu yang terbaik di turnamen ini. "Pertandingan terbaik turnamen ini bagi saya dan mungkin salah satu pertandingan terbaik yang pernah dimainkan di sisi putra," pujinya.
Djokovic mengakui setiap set sangat ketat dan penuh energi. "Setiap set sangat ketat. Penonton sangat menikmatinya. Begitu banyak energi di lapangan. Luar biasa. Sejujurnya, rasanya seperti final Grand Slam." Kemenangan ini merupakan bukti mentalitas juang Djokovic yang kuat.
Melihat laga semifinal melawan Zverev, Djokovic memiliki rekor head-to-head yang unggul, 8-4. Ia berencana meminta bantuan pelatihnya, Andy Murray, yang punya rekor baik melawan Zverev, untuk membantu merancang strategi. Pelukan hangat Djokovic kepada Murray setelah pertandingan melawan Alcaraz menunjukkan pentingnya peran pelatih dalam timnya.
Djokovic mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan Murray. "Kami menghadapi tantangan setiap hari. Ia telah berkomitmen penuh terhadap karier saya dan turnamen ini semampunya. Ini adalah kemenangan besar bagi kami semua, termasuk Andy dan saya, untuk hubungan ini." Dukungan tim menjadi faktor penting dalam perjalanan Djokovic di Australian Open.
Kesimpulannya, Djokovic menghadapi tantangan besar jelang semifinal. Meskipun optimis, cedera kaki yang dideritanya menimbulkan kekhawatiran serius terhadap peluangnya untuk melaju ke final Australian Open. Dukungan tim dan pengalamannya akan menjadi penentu kesuksesannya di laga selanjutnya.