Djokovic Akui Kekalahan di Doha, Berrettini Tampil Lebih Baik
Novak Djokovic mengakui kekalahan dari Matteo Berrettini di Qatar Open karena permainan Berrettini yang lebih baik, sekaligus menandai kekalahan pertama Djokovic di babak pembukaan sejak April 2022.

Doha, Qatar - Novak Djokovic, legenda tenis dunia, harus mengakui keunggulan Matteo Berrettini di babak pembukaan Qatar Open, Selasa (18/2). Kekalahan ini menandai berakhirnya rekor impresif Djokovic yang sebelumnya tak terkalahkan di babak pembukaan sejak April 2022. Bermain di Doha, Qatar, Djokovic mengakui permainan apik lawannya.
Performa Berrettini yang Memukau
Dalam pertandingan tersebut, Djokovic mengakui keunggulan Berrettini. "Saya tidak merasakan sakit atau ketidaknyamanan. Saya dikalahkan oleh pemain yang lebih baik hari ini," ujar Djokovic seperti dikutip dari ATP. Meskipun sempat unggul 4-1 dalam rekor head-to-head melawan Berrettini, Djokovic mengakui penampilan gemilang lawannya. Ia menyebut Berrettini memainkan pertandingan kelas master, baik secara taktis maupun servisnya yang sangat efektif. Kemenangan Berrettini, menurut Djokovic, sangat pantas diraih.
Djokovic, yang sebelumnya dua kali menjadi juara di Doha, tampaknya masih belum mencapai performa terbaiknya pasca cedera hamstring yang dialaminya di Australian Open lalu. Meskipun ia menegaskan tidak merasakan sakit saat bertanding di Doha, ia mengakui bahwa pergerakannya masih belum sepenuhnya pulih. "Ya, saya tidak berada di level yang saya inginkan, dan mungkin saja saya masih belum bergerak sesuai keinginan saya," akunya.
Mencari Performa Terbaik
Kekalahan ini juga menandai pertama kalinya sejak 2017 Djokovic gagal meraih trofi turnamen major. Meskipun memegang rekor menang-kalah 7-3 di tahun 2025, Djokovic menyadari tantangan yang dihadapinya. Ia mengungkapkan akan terus berlatih keras, bahkan berkolaborasi dengan Andy Murray setidaknya hingga akhir musim lapangan tanah liat, untuk meningkatkan permainannya dan meraih lebih banyak trofi di masa mendatang.
Djokovic juga membahas tentang perubahan dalam permainannya. Ia menegaskan bahwa perubahan yang akan ia lakukan tidak akan drastis. "Saya mencoba meningkatkan permainan saya, seperti orang lain. Namun, permainan saya tidak akan berubah drastis sekarang. Saya tidak akan bermain serve and volley, mungkin sesekali, tetapi permainan saya tetap seperti itu, intinya akan tetap sama. Saya akan mencoba menyesuaikan diri tergantung pada permukaan tempat saya bermain dan sebagainya," jelasnya.
Tantangan Fisik dan Masa Depan
Lebih lanjut, Djokovic juga mengakui tantangan fisik yang dihadapinya. Ia menyebutkan bahwa cedera semakin sering terjadi dibandingkan 10 atau 15 tahun lalu. "Ada lebih banyak cedera. Keadaan tidak sama seperti 10 tahun lalu, 15 tahun lalu. Saya masih berusaha menjaga tubuh saya setiap hari, dan sekarang ini lebih menantang, tidak diragukan lagi. Saya masih berusaha melakukan yang terbaik, mengingat keadaannya," tuturnya.
Djokovic selanjutnya akan berlaga di ajang ATP Masters 1000 di Indian Wells. Petenis peringkat 7 dunia ini memiliki rekor impresif di California, dengan lima kemenangan sebelumnya. Kekalahan di Doha menjadi pelajaran berharga bagi Djokovic untuk kembali fokus dan mempersiapkan diri menghadapi turnamen berikutnya.