DLH Belitung Imbau Masyarakat Pilah Sampah: Wujudkan Pengolahan Sampah Terpadu
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Belitung mengimbau masyarakat untuk memilah sampah sebelum dibuang guna mewujudkan pengolahan sampah terpadu dari hulu hingga hilir.

Tanjungpandan, 14 Maret 2024 - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meluncurkan imbauan penting kepada seluruh masyarakat: memilah dan memisahkan sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Imbauan ini disampaikan langsung oleh Kepala DLH Belitung, Yasa, di Tanjungpandan pada Jumat lalu. Langkah ini merupakan bagian penting dari upaya mewujudkan pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan di Kabupaten Belitung.
Menurut Kepala DLH Belitung, Yasa, kebiasaan memilah sampah di rumah tangga merupakan langkah awal dari konsep pengolahan sampah terpadu. Konsep ini menekankan pentingnya pengelolaan sampah secara menyeluruh, mulai dari sumbernya hingga ke TPA, dengan memanfaatkan teknologi yang tepat. Beliau menegaskan, "Konsep pengolahan sampah terpadu adalah dari hulu sampai ke hilir. Jadi di hulunya sampah itu sudah dipisahkan."
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum menerapkan kebiasaan memilah sampah. Sampah organik, anorganik, plastik, kertas, bahkan limbah berbahaya seringkali dicampur menjadi satu. Kondisi ini perlu segera diubah, karena pengelolaan sampah yang efektif membutuhkan pemilahan sejak dari rumah.
Pentingnya Pemilahan Sampah di Rumah Tangga
Kepala DLH Belitung menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah tanpa memilahnya terlebih dahulu. "Sampah organik, anorganik, plastik, kertas disamakan atau digabung bahkan limbah berbahaya bekas pecahan juga digabung," ungkap Yasa. Ia menekankan pentingnya perubahan kebiasaan ini demi keberhasilan program pengelolaan sampah terpadu.
Selain memilah sampah, DLH Belitung juga mendorong pemanfaatan bank sampah. Bank sampah memberikan nilai tambah bagi sampah yang telah dipilah, seperti kaleng bekas, kardus bekas, dan botol plastik. Dengan adanya bank sampah, sampah yang tadinya menjadi limbah dapat memiliki nilai ekonomis.
DLH Belitung gencar mendorong pembentukan bank sampah di setiap kelurahan dan desa. Meskipun beberapa kelurahan dan desa telah memiliki bank sampah dan tempat pengolahan sampah terpadu, masih banyak yang belum berjalan optimal. Partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk keberhasilan program ini.
Partisipasi Aktif Masyarakat: Kunci Sukses Pengolahan Sampah
Yasa menekankan bahwa keberhasilan pengolahan sampah bukan hanya tanggung jawab DLH Belitung semata. "Pengolahan sampah harus melibatkan partisipasi aktif seluruh masyarakat bukan menjadi tugas DLH Belitung saja. Semua elemen, semua unsur, dan semua pemangku kepentingan harus terlibat dalam pengolahan sampah," tegasnya. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dan kesadaran kolektif dalam mengatasi masalah sampah.
Dengan demikian, imbauan untuk memilah sampah merupakan langkah krusial dalam mewujudkan pengelolaan sampah terpadu di Belitung. Partisipasi aktif masyarakat, dukungan pemerintah daerah, dan peran serta berbagai pihak lainnya sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. Harapannya, melalui program ini, Kabupaten Belitung dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Lebih lanjut, DLH Belitung juga berencana untuk memberikan edukasi lebih lanjut kepada masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah dan pengelolaan sampah terpadu. Edukasi ini akan mencakup berbagai metode pemilahan sampah, manfaat bank sampah, serta cara menangani limbah berbahaya dengan benar.
Dengan adanya kerjasama dan komitmen dari semua pihak, pengelolaan sampah di Belitung diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan efisien, sehingga lingkungan tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya.