Dodol Bekasi: Warisan Rasa yang Laris Manis Jelang Imlek
Ester, produsen dodol tradisional Bekasi, kebanjiran pesanan menjelang Imlek karena mempertahankan resep turun-temurun dan kualitas, meski menghadapi kenaikan harga bahan baku.
![Dodol Bekasi: Warisan Rasa yang Laris Manis Jelang Imlek](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/26/080024.242-dodol-bekasi-warisan-rasa-yang-laris-manis-jelang-imlek-1.jpg)
Jelang Tahun Baru Imlek 2576, Ester (54), pengusaha dodol di Desa Karangasih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, merasakan peningkatan pesanan yang signifikan. Keberhasilannya mempertahankan resep turun-temurun dari mertuanya sejak 1993 menjadi kunci kesuksesan bisnisnya yang telah berjalan puluhan tahun ini.
Rahasia Kelezatan Dodol Tradisional
Keunikan dodol buatan Ester terletak pada proses produksinya yang masih tradisional. Ia menggunakan kayu bakar untuk memasak dan mengandalkan teknik manual. "Rata-rata orang masih ingin yang tradisional karena dari alat dan bahan serta proses pembakaran dari kayu sehingga jadi wangi," ungkap Ester. Proses pembuatan dimulai dari membersihkan bahan baku, menggiling tepung beras, mencampur dengan gula, mencetak, dan mengukus hingga matang.
Pesanan Membludak, Produksi Ditingkatkan
Menjelang Imlek, permintaan dodol Ester meningkat drastis. Ia bahkan memproduksi dodol dalam skala ton, jauh lebih besar dibandingkan biasanya yang hanya kilogram. "Omzet puluhan juta lah per hari," katanya. Untuk memenuhi lonjakan permintaan, Ester menambah jumlah karyawan dari 10 menjadi 12 orang. Karyawannya berasal dari warga sekitar dan Pebayuran, beberapa di antaranya merupakan penerus tradisi pembuatan dodol dari generasi sebelumnya.
Tantangan Kenaikan Harga dan Pertahankan Kualitas
Meskipun permintaan tinggi, Ester menghadapi tantangan berupa kenaikan harga bahan baku seperti gula, tepung, dan beras ketan. Hal ini memaksanya menaikkan harga jual dodolnya menjadi Rp32.000 per kilogram (untuk dodol biasa) dan Rp34.000 per kilogram (untuk dodol susun). Meski demikian, ia tetap berkomitmen mempertahankan kualitas produknya.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan merek dagang 'Cahaya Hidup', dodol Ester telah menjadi sajian khas Imlek di berbagai wilayah, termasuk Jakarta, Bogor, Karawang, Bandung, dan Pamanukan. Ester berharap bisnisnya dapat terus berkembang, sambil tetap mempertahankan tradisi pembuatan dodol secara turun-temurun.