PT Timah Lestarikan Tradisi Mengijuk Dodol di Desa Penyampak
PT Timah Tbk berkolaborasi dengan Pemdes Penyampak, Bangka Barat, untuk melestarikan tradisi tahunan "Mengijuk Dodol", sebuah pesta adat yang merepresentasikan syukur dan gotong royong masyarakat.
![PT Timah Lestarikan Tradisi Mengijuk Dodol di Desa Penyampak](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000138.512-pt-timah-lestarikan-tradisi-mengijuk-dodol-di-desa-penyampak-1.jpg)
PT Timah Dukung Pelestarian Tradisi Mengijuk Dodol di Bangka Barat
Siapa yang tak kenal dodol? Makanan manis legit ini ternyata memiliki tradisi unik di Desa Penyampak, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung. Tradisi 'Mengijuk Dodol', sebuah proses pembuatan dodol secara bersama-sama di lapangan terbuka, kini mendapat dukungan penuh dari PT Timah Tbk. Bantuan diberikan pada tanggal 10 Februari 2024, sebagai wujud nyata komitmen perusahaan dalam pelestarian budaya lokal.
Mendukung Pesta Adat Dodol Bergema
PT Timah tak hanya sekadar memberikan bantuan. Mereka turut serta dalam menyukseskan 'Pesta Adat Dodol Bergema', sebuah acara tahunan yang diawali dengan tradisi Mengijuk Dodol. Anggi Siahaan, Departement Head Corporate Communication PT Timah, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bentuk dukungan terhadap pelestarian tradisi dan pengembangan pariwisata Bangka Barat. Dodol yang dibuat bersama-sama nantinya akan disajikan kepada para tamu undangan dalam acara puncak Dodol Bergema.
Kepala Desa Penyampak, Doni, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PT Timah, PT THEP, PT Sawindo Kencana, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, khususnya Dinas Pariwisata, dan seluruh masyarakat yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Ia berharap, event Dodol Bergema dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya.
Makna di Balik Tradisi Mengijuk Dodol
Lebih dari sekadar membuat dodol, tradisi Mengijuk Dodol memiliki makna mendalam bagi masyarakat Penyampak. Tempilang Yus Derahman, tokoh masyarakat setempat, menjelaskan bahwa tradisi ini merupakan wujud syukur atas hasil panen dan rezeki yang melimpah. Ia menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak untuk melestarikan tradisi ini, tidak hanya sebagai pelestarian budaya, tetapi juga sebagai ajang promosi daerah dan pengenalan dodol khas Bangka Barat.
Apin, seorang warga Desa Penyampak, menambahkan bahwa kegiatan ini juga merepresentasikan semangat gotong royong dan kerja sama. 'Bergema', menurutnya, berarti bergerak maju bersama. Pembuatan dodol bersama menjadi simbol kekompakan masyarakat dalam membangun desa, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar warga Penyampak dan masyarakat dari luar desa.
Gotong Royong dan Pelestarian Budaya
Tradisi Mengijuk Dodol di Desa Penyampak bukan hanya sekadar kegiatan membuat dodol. Ini adalah perwujudan nilai-nilai luhur masyarakat, seperti gotong royong, kebersamaan, dan syukur. Dukungan PT Timah terhadap tradisi ini menjadi contoh nyata bagaimana perusahaan swasta dapat berperan aktif dalam pelestarian budaya lokal. Semoga tradisi ini terus lestari dan menjadi daya tarik wisata yang mampu mengangkat nama Bangka Barat.
Keberhasilan penyelenggaraan Pesta Adat Dodol Bergema tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak. Kerja sama yang baik antara PT Timah, pemerintah daerah, dan masyarakat Desa Penyampak menunjukkan bahwa pelestarian budaya dapat terwujud melalui kolaborasi yang kuat. Semoga contoh ini menginspirasi daerah lain untuk turut melestarikan warisan budaya mereka.