Dorong Investasi, Pemerintah Percepat 21 Proyek Hilirisasi
Komitmen pemerintah percepat 21 proyek hilirisasi diyakini akan menarik investasi besar dan menjadi pengungkit perekonomian Indonesia hingga 2029.

Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan percepatan implementasi 21 proyek hilirisasi prioritas. Hal ini disampaikan dalam rapat terbatas pada Minggu (16/3), dengan fokus pada serapan tenaga kerja, kombinasi teknologi padat karya, dan prioritas industri substitusi impor. Anggota Komisi XII DPR, Rusli Habibie, menilai komitmen ini sebagai langkah strategis untuk menarik investasi besar dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut Rusli, keberhasilan hilirisasi akan menarik minat investasi di berbagai sektor. Ia menekankan pentingnya langkah ini untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen hingga 2029, yang membutuhkan investasi hingga Rp14.000 triliun. Percepatan hilirisasi, diyakini akan menjadi daya ungkit perekonomian Indonesia.
"Bagi pemerintah, hilirisasi ini juga strategi untuk menarik investasi. Kita tahu keberhasilan hilirisasi akan menarik minat investasi besar di berbagai sektor," ujar Rusli di Jakarta, Senin (17/3).
Hilirisasi sebagai Magnet Investasi
Rusli Habibie mengapresiasi langkah Presiden Prabowo. Ia meyakini komitmen pemerintah dalam hilirisasi akan meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan kebutuhan investasi besar untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius.
Pemerintah, lanjut Rusli, perlu mengoptimalkan berbagai instrumen untuk menarik investasi. Salah satunya adalah peran Danantara dalam mendorong masuknya investasi besar ke sektor-sektor strategis. Keberadaan Danantara diharapkan dapat memicu investor lain untuk turut berinvestasi.
Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga menjadi kunci. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai penting untuk menghasilkan SDM yang lebih produktif dan mampu menopang pembangunan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Perbaikan Tata Kelola Sektor Strategis
Rusli juga menyoroti pentingnya perbaikan tata kelola di sektor-sektor strategis, khususnya sektor energi. Ia mencontohkan upaya perbaikan di Pertamina sebagai langkah pemerintah untuk meningkatkan tata kelola perusahaan tersebut.
Komitmen Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam melawan mafia migas dan memperbaiki tata kelola LPG 3 kg juga diapresiasi. Langkah-langkah tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Lebih lanjut, pemerintah perlu mempercepat proses perizinan, menghapus aturan yang menghambat investasi, mengadopsi teknologi digitalisasi, dan memberikan kepastian hukum. Semua ini bertujuan untuk menarik investasi berkualitas.
Peningkatan Investasi untuk Kesejahteraan Rakyat
Rusli menekankan bahwa peningkatan investasi akan berdampak positif pada penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian, percepatan hilirisasi dan langkah-langkah strategis lainnya diharapkan mampu membawa Indonesia menuju kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
Langkah-langkah yang diambil pemerintah ini diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang sehat dan menarik bagi investor baik domestik maupun asing. Hal ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Pemerintah juga perlu terus berupaya meningkatkan daya saing Indonesia di mata internasional agar dapat bersaing dengan negara-negara lain dalam menarik investasi.