Dosen UI Dr. Raden Suhartono Terpilih Jadi Anggota Dewan ESVS, Organisasi Bedah Vaskular Eropa
Dr. Raden Suhartono, dosen UI dan pakar bedah vaskular, terpilih sebagai anggota dewan European Society for Vascular Surgery (ESVS), organisasi bedah vaskular terkemuka di dunia, dan berkomitmen memajukan bidang ini di Indonesia.

Depok, 6 Mei 2024 (ANTARA) - Sebuah prestasi membanggakan diraih oleh Indonesia dalam dunia kedokteran. Dr. Raden Suhartono, seorang dosen di Universitas Indonesia (UI) dan dokter spesialis bedah vaskular, terpilih sebagai Councillor di European Society for Vascular Surgery (ESVS). Pengumuman ini disampaikan pada Selasa lalu di Depok, Jawa Barat. Pencapaian ini menandai tonggak penting bagi perkembangan bedah vaskular di Indonesia dan sekaligus meningkatkan peran Indonesia di kancah internasional.
Pemilihan Dr. Suhartono sebagai Councillor ESVS merupakan sebuah pengakuan atas kompetensi dan dedikasi beliau dalam bidang bedah vaskular dan endovaskular. Jabatan ini akan diembannya mulai 1 September 2025 selama tiga tahun ke depan. Pertemuan pertamanya sebagai anggota dewan akan diselenggarakan pada Annual Meeting ESVS di Istanbul, Turki, pada tanggal 23-26 September 2025. Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi internasional yang lebih luas di bidang kesehatan.
Dengan terpilihnya Dr. Suhartono, Indonesia semakin diakui di dunia internasional dalam bidang kedokteran khususnya bedah vaskular. Hal ini juga membuka peluang bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia melalui akses terhadap ilmu pengetahuan, pelatihan, dan inovasi terbaru di bidang bedah vaskular. Komitmen Dr. Suhartono untuk menjembatani kerjasama antara Eropa dan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, patut diapresiasi.
Komitmen Memajukan Bedah Vaskular Indonesia
Dr. Raden Suhartono menyatakan komitmennya untuk mengangkat peran dan kontribusi ahli bedah vaskular Indonesia di dunia internasional. “Saya berkomitmen untuk mengangkat peran dan kontribusi ahli bedah vaskular Indonesia ke kancah internasional, serta memperluas akses terhadap ilmu pengetahuan, pelatihan, dan inovasi mutakhir di bidang ini bagi para profesional kesehatan di Indonesia dan wilayah sekitarnya,” tegasnya. Beliau bertekad untuk membangun jembatan kolaborasi yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan antara Eropa dan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dalam bidang bedah vaskular dan endovaskular.
Selain sebagai dosen di UI, Dr. Suhartono juga berpraktik sebagai konsultan bedah vaskular dan endovaskular di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Pengalaman dan keahliannya yang luas di bidang ini menjadi modal berharga dalam menjalankan tugasnya sebagai Councillor ESVS. Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi profesi di Indonesia, seperti menjabat sebagai Kepala Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular Departemen Ilmu Bedah FKUI, Dewan Penasehat PESBEVI (2022-2025), dan Ketua Kolegium Ilmu Bedah Vaskular dan Endovaskular Indonesia (2022-2025).
Dengan posisi barunya ini, Dr. Suhartono diharapkan dapat memperkuat jaringan kerjasama internasional, mendatangkan teknologi dan inovasi terbaru, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan di bidang bedah vaskular di Indonesia. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi para profesional kesehatan di Indonesia dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
ESVS sendiri merupakan organisasi internasional terkemuka di bidang bedah vaskular dan endovaskular yang didirikan pada tahun 1987. Organisasi ini memiliki lebih dari 3.000 anggota dari berbagai negara dan berkomitmen untuk meningkatkan standar praktik klinis melalui pendidikan, pelatihan, dan kolaborasi riset. ESVS juga menerbitkan jurnal ilmiah bergengsi, European Journal of Vascular and Endovascular Surgery (EJVES).
Harapan untuk Masa Depan Bedah Vaskular Indonesia
Terpilihnya Dr. Raden Suhartono sebagai Councillor ESVS membawa angin segar bagi perkembangan bedah vaskular di Indonesia. Keanggotaan ini membuka peluang bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan, akses terhadap teknologi mutakhir, dan kolaborasi internasional yang lebih erat. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi para profesional muda di bidang kedokteran untuk terus berkarya dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Dengan pengalaman dan jaringan yang luas, Dr. Suhartono diharapkan dapat memainkan peran penting dalam memajukan bidang bedah vaskular di Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia dalam komunitas internasional. Komitmen dan dedikasinya yang tinggi menjadi kunci keberhasilannya dalam mencapai prestasi internasional ini. Ke depan, diharapkan akan lebih banyak lagi ahli bedah vaskular Indonesia yang dapat berkontribusi di organisasi internasional seperti ESVS.
Keberadaan Dr. Suhartono di ESVS diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan bedah vaskular di Indonesia. Akses terhadap informasi terkini, teknologi canggih, dan kolaborasi internasional akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mempercepat kemajuan di bidang ini. Hal ini pada akhirnya akan berdampak positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
Semoga keberhasilan Dr. Raden Suhartono dapat menjadi inspirasi bagi para dokter dan peneliti di Indonesia untuk terus berkarya dan berinovasi dalam memajukan dunia kesehatan.