DPD Dukung Program MBG Segera Terlaksana di Papua Pegunungan
Anggota DPD RI, Arianto Kogoya, mendorong percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua Pegunungan, kendati ada tantangan distribusi logistik di wilayah tersebut, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Anggota Komite III DPD RI, Arianto Kogoya, mendesak agar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) segera diterapkan di Papua Pegunungan. Pernyataan ini disampaikan Selasa lalu saat Rapat Kerja Komite III DPD RI dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di Kompleks Parlemen, Jakarta. Ia berharap program tersebut dapat berjalan setidaknya pada tahun 2026 di wilayah tersebut.
Tantangan Implementasi MBG di Papua Pegunungan
Arianto mengakui adanya tantangan besar dalam implementasi MBG di Papua Pegunungan, terutama kendala geografis yang mempersulit distribusi makanan. Kondisi geografis yang sulit tersebut berpotensi menghambat penyaluran bantuan makanan bergizi kepada anak-anak sekolah. Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya pemerintah mencari solusi agar anak-anak di Papua Pegunungan dapat merasakan manfaat program ini demi mewujudkan keadilan dan pemerataan.
Apresiasi dan Harapan untuk Indonesia Emas 2045
Arianto menyampaikan apresiasi terhadap program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia menilai program ini sangat penting untuk membangun generasi muda yang sehat dan berkualitas sebagai fondasi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, program MBG memiliki tujuan mulia untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang lebih baik di masa depan.
Permohonan Maaf Presiden dan Realita Pelaksanaan MBG
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya orang tua dan anak-anak, yang belum mendapatkan manfaat dari Program MBG. Pernyataan maaf tersebut disampaikan di Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1). Presiden mengakui bahwa keterbatasan logistik dan administrasi menyebabkan program ini belum menjangkau seluruh anak di Indonesia secara merata. Ia menegaskan bahwa dibutuhkan waktu untuk memastikan distribusi yang merata dan efektif.
Kesimpulan
Dorongan dari DPD RI untuk percepatan Program MBG di Papua Pegunungan menunjukkan komitmen untuk memastikan pemerataan akses terhadap gizi bagi seluruh anak Indonesia. Meskipun tantangan distribusi di wilayah tersebut signifikan, harapannya pemerintah dapat segera menemukan solusi inovatif untuk mengatasi kendala tersebut dan memastikan keberhasilan program MBG dalam mewujudkan generasi sehat dan berkualitas untuk masa depan Indonesia.