Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jayapura: Buka Peluang Partisipasi Masyarakat dan Ekonomi Lokal
Badan Gizi Nasional (BGN) mengapresiasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah membuka peluang partisipasi masyarakat di Jayapura, Papua, untuk meningkatkan gizi dan perekonomian lokal.

Presiden RI Prabowo Subianto telah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini telah membuka peluang bagi masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Jayapura, Papua, untuk berpartisipasi aktif. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, khususnya di daerah yang membutuhkan. Hal ini diungkapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yang telah meninjau langsung perkembangan program tersebut di Sentani, Papua.
Peninjauan yang dilakukan oleh Pendamping Mitra Sukses MBG, Bagus Septiyan, di Sentani pada Rabu lalu, menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap program MBG. Bagus menekankan pentingnya kebersihan, kelengkapan fasilitas, dan pengelolaan limbah dapur sebagai kunci keberhasilan program. Hal ini menunjukkan komitmen BGN terhadap standar operasional yang tinggi.
Bagus juga menambahkan bahwa keberhasilan program MBG sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat. "Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terutama di sekitar Danau Sentani," kata Bagus. Hal ini menunjukkan bahwa program ini telah diterima dengan baik oleh masyarakat setempat dan memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan.
Partisipasi Masyarakat sebagai Kunci Keberhasilan MBG
Salah satu poin penting yang ditekankan oleh BGN adalah pentingnya pengelolaan dapur oleh masyarakat itu sendiri. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar program MBG dikelola secara berdaya dan berkelanjutan. "Sesuai arahan Presiden, dapur harus dikelola masyarakat agar berdaya dan berkelanjutan, siapapun yang memiliki semangat membangun dapur gizi secara mandiri akan mendapatkan dukungan pemerintah," ujar Bagus Septiyan. Dengan demikian, program MBG tidak hanya sekadar memberikan makanan bergizi, tetapi juga memberdayakan masyarakat.
Ketua Yayasan Teker Harapan Papua, Hesti Imelda Kere, turut memberikan testimoninya. Ia menjelaskan bahwa yayasannya mempelopori pembangunan dapur gizi mandiri pertama di Papua sebagai respon positif terhadap program MBG. Hesti melihat program ini sebagai peluang strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Hesti juga menambahkan bahwa program MBG tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. "Program ini sangat baik, bukan hanya meningkatkan gizi, tetapi juga mendorong tumbuhnya ekonomi lokal, seperti pertanian dan peternakan," katanya. Hal ini menunjukkan bahwa program MBG memiliki dampak ganda, yaitu meningkatkan gizi dan perekonomian masyarakat.
Dukungan dan Standarisasi Program MBG
Untuk memastikan kesesuaian standar dan keberhasilan program, Yayasan Teker Harapan Papua telah melakukan kunjungan ke dapur mitra BHN di Jakarta. "Kami pelajari langsung bagaimana standar BHN, dari sanitasi hingga sistem distribusi, ini peluang besar bagi mama-mama Papua untuk terlibat langsung," ujar Hesti. Kunjungan ini menunjukkan komitmen Yayasan Teker Harapan Papua untuk menerapkan standar operasional yang tinggi dalam pelaksanaan program MBG.
Dengan dukungan dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, program MBG di Jayapura memiliki potensi besar untuk meningkatkan gizi dan kesejahteraan masyarakat Papua. Program ini juga memberikan contoh nyata tentang bagaimana program pemerintah dapat memberdayakan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Keberhasilan program ini akan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk menerapkan program serupa.
Program MBG tidak hanya sekadar memberikan bantuan makanan, tetapi juga membangun kemandirian dan keberlanjutan. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengelolaan program, MBG memastikan bahwa manfaatnya akan dirasakan secara berkelanjutan dan berdampak positif bagi generasi mendatang.
Keberhasilan program MBG di Jayapura diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan gizi masyarakat dan memberdayakan ekonomi lokal. Komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.