DPR Ingatkan Edukasi Jamaah Haji Soal Skema Murur-Tanazul
Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih mengingatkan pentingnya edukasi bagi jamaah haji Indonesia tentang skema murur dan tanazul untuk kenyamanan dan efisiensi ibadah haji.

Jakarta, 2 Mei 2024 - Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menekankan pentingnya edukasi bagi jamaah haji Indonesia terkait skema murur dan tanazul. Hal ini disampaikan terkait keberangkatan 353 jamaah haji kloter pertama asal Purbalingga di Embarkasi Solo, Jumat dini hari. Skema ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi ibadah haji, terutama bagi jamaah lansia dan risiko tinggi.
Faqih menjelaskan bahwa pemahaman yang baik mengenai skema murur dan tanazul akan memberikan manfaat signifikan bagi para jamaah. Skema ini dirancang untuk mengatasi beberapa tantangan selama ibadah haji, seperti kepadatan jamaah, keterlambatan transportasi, dan mengurangi kelelahan, khususnya bagi jamaah lansia. "Skema murur dan tanazul itu diperuntukkan bagi jamaah yang lansia, risiko tinggi, dan pendamping atau relawan yang mengurus jamaah haji dengan kriteria khusus itu," ujar Fikri.
Lebih lanjut, Faqih memaparkan detail kedua skema tersebut. Skema murur diterapkan di Muzdalifah setelah wukuf di Arafah, dimana jamaah tidak perlu turun dari bus dan langsung menuju Mina. "Jamaah akan diberangkatkan dari Arafah setelah melaksanakan salat Maghrib. Dengan begitu, perjalanan menuju Mina menjadi lebih efisien karena di Muzdalifah tanpa turun dari bus," jelasnya. Sementara skema tanazul memungkinkan jamaah yang menginap di hotel dekat Jamarat untuk kembali ke hotel setelah lempar jumrah Aqabah, tanpa harus bermalam di tenda Mina. "Dengan demikian, jemaah tidak perlu menempati tenda di Mina, namun tetap menjalankan kewajiban bermalam sesuai ketentuan," tambah Faqih.
Pentingnya Edukasi dan Layanan Haji 2025
Faqih juga menyoroti keberagaman kondisi jamaah haji asal Purbalingga, termasuk jamaah berusia hingga 88 tahun dan pengguna kursi roda. Ia mengapresiasi keberangkatan jamaah kloter pertama dan berharap semua jamaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar. "Alhamdulillah malam ini bisa membersamai jemaah haji kloter 1 embarkasi SOC (Solo), Donohudan Jateng, 300 lebih," kata legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX tersebut.
Selain edukasi skema murur dan tanazul, Faqih juga menyampaikan sejumlah peningkatan layanan haji tahun 2025. Salah satunya adalah penyediaan katering dengan cita rasa Indonesia dan variasi menu selama 10 hari pertama, dengan resep yang dikirim langsung dari Indonesia. Fasilitas bus salawat 24 jam dengan sopir asal Indonesia juga disediakan untuk menunjang mobilitas jamaah di Tanah Suci.
Peningkatan layanan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman ibadah haji yang lebih nyaman dan berkesan bagi para jamaah. Dengan edukasi yang memadai dan layanan yang ditingkatkan, diharapkan jamaah haji Indonesia dapat lebih fokus menjalankan ibadah tanpa terbebani oleh kendala teknis dan logistik selama di Tanah Suci.
Komisi VIII DPR RI terus berkomitmen untuk mengawasi dan memastikan penyelenggaraan ibadah haji berjalan lancar dan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh jamaah Indonesia. Perhatian khusus diberikan kepada jamaah lansia dan risiko tinggi agar mereka dapat menjalankan ibadah haji dengan aman dan nyaman.
Kesimpulan: Edukasi yang intensif mengenai skema murur dan tanazul, serta peningkatan layanan haji, menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji yang aman dan nyaman bagi seluruh jamaah Indonesia, terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian khusus.