DPR RI Serukan Rekonsiliasi di Tulehu dan Tial, Maluku: Cegah Konflik Berkepanjangan
Anggota DPR RI Dapil Maluku, Saadiah Uluputty, menyerukan rekonsiliasi dan penguatan persaudaraan di Tulehu dan Tial pasca-bentrokan antar warga, menekankan pentingnya perdamaian dan pembangunan ekonomi untuk mencegah konflik berkelanjutan.

Ambon, 28 April 2025 - Bentrokan antara warga Tulehu dan Tial di Maluku Tengah telah menimbulkan keprihatinan mendalam. Anggota DPR RI Dapil Maluku, Saadiah Uluputty, menyerukan rekonsiliasi untuk mencegah konflik berkepanjangan. Peristiwa ini terjadi karena penetapan dua warga Tial sebagai tersangka atas kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian seorang warga Tulehu pada 31 Maret 2025. Aksi protes warga Tial di Desa Suli pada Minggu, 27 April 2025, menjadi pemicu utama seruan rekonsiliasi ini.
Saadiah Uluputty menyampaikan keprihatinan atas insiden tersebut, mengingat Tulehu dan Tial selama ini dikenal sebagai simbol persaudaraan di Maluku. Ia menekankan pentingnya mengedepankan nilai-nilai persaudaraan dan menghindari tindakan yang dapat merusak hubungan baik antar kedua desa. Pernyataan tersebut disampaikan di Ambon, Maluku, pada Senin, 28 April 2025.
Langkah cepat dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, aparat keamanan, dan pemerintah daerah, dalam meredam ketegangan diapresiasi oleh Saadiah. Ia menegaskan bahwa penyelesaian konflik harus melalui jalur damai untuk menghindari luka yang lebih dalam bagi masyarakat. Saadiah juga mendorong peran aktif pemuda dan perempuan sebagai agen perdamaian.
Pentingnya Dialog dan Nilai Pela Gandong
Saadiah Uluputty menekankan pentingnya membuka ruang dialog dan memperkuat semangat saling memaafkan. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk meneguhkan kembali nilai-nilai tradisi Pela Gandong sebagai dasar kehidupan bersama di Maluku. "Masyarakat Tulehu dan Tial adalah saudara, satu ikatan, satu tumpah darah. Jangan biarkan sesaat emosi menghancurkan warisan luhur para leluhur kita," tegas Saadiah.
Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat untuk memilih jalan damai dan membuktikan bahwa Maluku, termasuk Tulehu dan Tial, lebih besar daripada dendam. "Kita butuh jiwa besar dan keberanian untuk memilih jalan damai. Ini saatnya membuktikan bahwa Maluku, termasuk Tulehu dan Tial, lebih besar daripada dendam," ujarnya.
Saadiah juga mendorong peran aktif seluruh elemen masyarakat dalam menjaga perdamaian dan mempererat kembali ikatan kekeluargaan. Ia mengajak semua pihak untuk terus berdoa dan menjaga ketenangan. "Ayo seluruh elemen bangsa untuk terus berdoa, menjaga ketenangan, dan mempererat kembali ikatan kekeluargaan yang telah diwariskan secara turun-temurun," ucap Saadiah.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Selain menyerukan rekonsiliasi, Saadiah mendesak pemerintah daerah dan pusat untuk memperkuat program rekonsiliasi sosial berbasis masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan ekonomi di wilayah-wilayah rawan konflik. Menurutnya, pembangunan perdamaian harus disertai dengan keadilan, pendidikan, dan kesejahteraan nyata.
Pemerintah diharapkan dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi terciptanya perdamaian. Dukungan pemerintah juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa program-program rekonsiliasi berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Program-program tersebut harus dirancang secara partisipatif, melibatkan masyarakat setempat dalam perencanaan dan implementasinya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa program-program tersebut relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan adanya dukungan dan komitmen dari semua pihak, diharapkan konflik di Tulehu dan Tial dapat segera diselesaikan secara damai dan berkelanjutan. Proses rekonsiliasi harus dijalankan dengan kesabaran dan pemahaman yang mendalam terhadap akar permasalahan.
Penyelesaian konflik ini tidak hanya akan memberikan kedamaian bagi masyarakat Tulehu dan Tial, tetapi juga akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan bermartabat.
Langkah-langkah konkret yang diambil pemerintah, seperti peningkatan kesejahteraan ekonomi dan program pendidikan, akan sangat membantu dalam menciptakan rasa keadilan dan mengurangi potensi konflik di masa depan. Komitmen pemerintah untuk mendukung rekonsiliasi sangat penting untuk keberhasilan upaya perdamaian ini.
Kesimpulan
Seruan rekonsiliasi dari anggota DPR RI ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi terciptanya perdamaian yang berkelanjutan di Tulehu dan Tial. Pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan dukungan program-program yang tepat sangat krusial dalam mewujudkan perdamaian yang abadi.