DPRD Jateng Dorong Masyarakat Manfaatkan Sampah Jadi Potensi Ekonomi
DPRD Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk mengelola sampah menjadi peluang ekonomi baru bagi UMKM, melalui pembentukan komunitas pengolah sampah dan pengembangan ekonomi kreatif.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk melihat sampah bukan sebagai masalah, melainkan sebagai potensi ekonomi baru. Inisiatif ini diluncurkan di Pekalongan pada Senin, 28 April, dengan tujuan meningkatkan pendapatan warga dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Anggota Komisi B DPRD Jateng, Harun Abdul Khafidz, menyatakan bahwa pengelolaan sampah yang efektif dapat menjadi solusi sekaligus peluang usaha yang menjanjikan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara penyelesaian masalah sampah dengan pengembangan UMKM. "Kalau kita padukan penyelesaian persoalan sampah dengan membangkitkan UMKM maka akan ada jalan tengah yang bisa kita capai. Salah satunya dengan memandang sampah sebagai potensi ekonomi," ujarnya.
Langkah awal yang akan diambil adalah pembentukan komunitas-komunitas pengolah sampah di tingkat lokal. Komunitas ini akan dilatih untuk memilah sampah, memproduksi kompos, dan membudidayakan maggot sebagai bagian dari sistem ekonomi sirkular. Program ini akan segera diinisiasi dengan dukungan penuh dari aspirasi anggota DPRD Jateng.
Memanfaatkan Sampah untuk Ekonomi Sirkular
Konsep ekonomi sirkular menjadi fokus utama dalam program ini. Dengan mengolah sampah, masyarakat tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga menciptakan produk-produk bernilai ekonomi. Pembentukan komunitas akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dalam mengelola sampah secara efektif dan efisien.
Kompos yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik dapat digunakan sebagai pupuk untuk pertanian, sementara maggot dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau bahkan diolah menjadi produk makanan. Dengan demikian, sampah yang sebelumnya dianggap sebagai limbah, dapat diubah menjadi sumber daya yang bernilai ekonomis.
Harapannya, program ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas dan menciptakan lapangan kerja baru di Jawa Tengah. Pemanfaatan sampah sebagai potensi ekonomi juga sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan dan pengurangan pencemaran.
Dukungan Pengembangan Ekonomi Kreatif
Selain pengolahan sampah, DPRD Jateng juga menekankan pentingnya implementasi peraturan daerah tentang dukungan pengembangan ekonomi kreatif di Jawa Tengah. Hal ini bertujuan untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif yang dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Harun Abdul Khafidz mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam pelaksanaan kebijakan daerah. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk mempercepat kemajuan ekonomi berbasis komunitas di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Kerja sama yang erat antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Dengan menggabungkan pengelolaan sampah dan pengembangan ekonomi kreatif, diharapkan dapat tercipta sinergi yang positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.
Pentingnya Kebersihan Lingkungan
Di samping program pengelolaan sampah, DPRD Jateng juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, terutama memasuki musim pancaroba. Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan untuk mencegah penyakit seperti demam berdarah.
Kampanye kebersihan lingkungan ini menjadi bagian integral dari program pengelolaan sampah. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat tidak hanya mencegah penyakit, tetapi juga mendukung keberhasilan program pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Kebersihan lingkungan yang terjaga akan menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman untuk ditinggali.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam mengelola sampah dan mengembangkan ekonomi berbasis komunitas. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan partisipasi aktif masyarakat, pengelolaan sampah dapat diubah menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan.