Dubes RI dan Sespimti Polri Bahas Penanggulangan Kejahatan Lintas Negara di Kamboja
Dubes RI di Phnom Penh dan Sespimti Polri membahas upaya penanggulangan kejahatan lintas negara serta perlindungan WNI di Kamboja.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Kerajaan Kamboja, Santo Darmosumarto, menerima kunjungan delegasi Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Angkatan ke-34 di Phnom Penh. Pertemuan ini membahas upaya penanggulangan kejahatan lintas negara dan peningkatan perlindungan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di Kamboja. Delegasi yang beranggotakan 40 orang ini dipimpin oleh Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri, Komjen Pol. Chrysnanda Dwilaksana, yang melaksanakan Kuliah Kerja di Luar Negeri (KKLN) dari tanggal 19 hingga 22 Mei 2025.
Dubes Santo menyambut baik kunjungan delegasi Sespimti Polri. Ia berharap kunjungan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para calon pimpinan Polri mengenai berbagai aspek di Kamboja. Selain itu, Dubes Santo menekankan pentingnya membuka peluang kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Kamboja dalam memberantas kejahatan lintas negara serta memberikan perlindungan optimal bagi WNI.
Komjen Pol. Chrysnanda Dwilaksana menjelaskan bahwa KKLN ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan perspektif para peserta didik Sespimti Polri. Ia berharap kunjungan ini dapat berkontribusi pada pengembangan kemampuan analisis dan perumusan solusi terhadap berbagai tantangan hukum yang dihadapi masyarakat Indonesia di masa depan.
Kerja Sama RI-Kamboja dalam Pemberantasan Kejahatan Transnasional
Dalam pertemuan tersebut, para peserta Sespimti Polri berdiskusi langsung dengan Dubes Santo mengenai berbagai aspek hubungan bilateral antara RI dan Kamboja. Pembahasan mencakup kemitraan di tengah ketidakpastian kawasan, serta upaya perlindungan WNI di Kamboja. Dubes Santo menegaskan kesiapan KBRI Phnom Penh untuk bekerja sama dengan berbagai instansi di Indonesia, terutama dalam pencegahan dan penegakan hukum terkait kejahatan transnasional.
Dubes Santo menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam memberikan perlindungan kepada WNI. Menurutnya, perlindungan terhadap WNI harus dimulai dari dalam negeri. "Protection begins at home," tegasnya.
Selama kunjungan di Kamboja, delegasi Sespimti Polri dijadwalkan bertemu dengan sejumlah institusi penegakan hukum penting di Kamboja. Institusi tersebut antara lain Cambodian National Police (NCP), Cambodian National Authority for Combating Drugs (NACD), dan Cambodian National Committee for Counter Trafficking (NCCT). Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan kerja sama dalam penanggulangan kejahatan lintas negara.
Kunjungan Lapangan ke Sihanoukville dan Interaksi dengan WNI
Selain pertemuan dengan institusi penegakan hukum, delegasi Sespimti Polri juga akan melakukan kunjungan lapangan ke Kota Sihanoukville, Provinsi Preah Sihanouk. Sihanoukville merupakan salah satu wilayah dengan komunitas WNI terbesar di Kamboja. Delegasi akan berinteraksi dengan WNI yang bergerak di berbagai bidang, seperti restoran dan ekspor-impor, untuk memahami dinamika dan tantangan yang mereka hadapi.
KBRI Phnom Penh juga akan memfasilitasi interaksi langsung antara peserta Sespimti Polri dengan beberapa WNI yang sedang menghadapi permasalahan hukum di Kamboja. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi langsung guna memahami lebih mendalam tantangan diplomasi perlindungan WNI di luar negeri, khususnya di Kamboja.
Kunjungan ini merupakan implementasi dari Memorandum of Understanding (MoU) antara RI dan Kamboja tentang Kerja Sama Pencegahan dan Pemberantasan Kejahatan Transnasional dan Peningkatan Kapasitas. MoU ini ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo pada 21 Agustus 2023 di Labuan Bajo, Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kedua negara dalam menghadapi ancaman kejahatan transnasional yang semakin kompleks.
Kunjungan delegasi Sespimti Polri ke Kamboja menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja, khususnya dalam bidang keamanan dan penegakan hukum. Melalui kegiatan ini, diharapkan para calon pimpinan Polri mendapatkan wawasan yang lebih luas dan mampu merumuskan solusi inovatif untuk mengatasi berbagai tantangan kejahatan transnasional yang mengancam keamanan dan stabilitas регионального.