Ekspor Tuna Sumbar Tembus Rp1,87 Miliar ke UEA, Mendag Dorong UMKM Ikut Program Bisa Ekspor
Menteri Perdagangan melepas ekspor tuna dari Sumatera Barat senilai Rp1,87 miliar ke Uni Emirat Arab dan mendorong UMKM lokal untuk memanfaatkan program "UMKM Bisa Ekspor" guna meningkatkan perekonomian daerah.

Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso baru saja melepas ekspor perdana ikan tuna dari PT Dempo Andalas Sumatera, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menuju Uni Emirat Arab (UEA). Ekspor tersebut bernilai fantastis, mencapai Rp1,87 miliar dengan total berat 9,3 ton. Pelepasan ekspor ini berlangsung pada Jumat di Padang dan menandai langkah awal dari potensi ekspor tuna Sumbar yang lebih besar lagi.
Mendag Budi Santoso menekankan pentingnya langkah ini, "Hari ini kita melepas ekspor ikan tuna dari PT Dempo Andalas Sumatera ke Uni Emirat Arab yang menandai tahap awal dan ini akan terus berlangsung," ujarnya. Beliau juga menyampaikan bahwa ekspor ikan tuna Indonesia secara keseluruhan tergolong besar, dan Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendukung para pengusaha dalam memperluas pasar ekspor, tak hanya tuna tetapi juga hasil laut lainnya.
Pemerintah Indonesia memiliki target ekspor yang ambisius, yaitu sebesar 7,1 persen pada tahun 2026. Untuk mencapai target tersebut, berbagai strategi dan program telah disiapkan, salah satunya adalah program UMKM Bisa Ekspor. Program ini dinilai efektif untuk mendorong peningkatan ekspor dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sumatera Barat.
Ekspor Tuna dan Target Nasional
Potensi ekspor tuna Indonesia sangat besar, dan pemerintah tengah membidik Uni Eropa sebagai pasar ekspor utama selanjutnya. Indonesia dan Tunisia dijadwalkan akan menandatangani kesepakatan perluasan pasar ekspor tuna pada tanggal 11 dan 12 Juni 2025. Kesepakatan ini diharapkan dapat membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk tuna Indonesia.
Mendag Budi Santoso juga menekankan pentingnya peran UMKM dalam meningkatkan ekspor nasional. Hingga April 2025, nilai transaksi ekspor melalui program UMKM Bisa Ekspor telah mencapai angka Rp920 miliar, melibatkan 388 pelaku UMKM. Program ini terbukti efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah.
Keberhasilan ekspor tuna dari Sumatera Barat ini menjadi contoh nyata potensi yang dimiliki oleh UMKM Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan program-program yang tepat, UMKM dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan ekspor nasional.
UMKM Bisa Ekspor: Solusi Peningkatan Ekonomi Daerah
Dalam kunjungannya ke Sumatera Barat, Mendag Budi Santoso secara khusus meminta Gubernur dan kepala daerah lainnya untuk memanfaatkan program UMKM Bisa Ekspor. Program ini tidak hanya membantu pelaku usaha, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan. Mendag melihat potensi ekspor Sumatera Barat, termasuk ikan tuna, sangat besar dan perlu dioptimalkan.
"Kemendag mendorong Sumatera Barat juga ikut program UMKM Bisa Ekspor ini karena kami melihat potensi ekspornya termasuk ikan tuna sangat besar," tegas Mendag. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberdayakan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah di Indonesia.
Program UMKM Bisa Ekspor diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan perekonomian daerah dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi ekspor nasional. Dengan dukungan dan pembinaan yang tepat, UMKM di seluruh Indonesia dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Suksesnya ekspor tuna dari Sumatera Barat ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan dukungan pemerintah, Indonesia mampu meningkatkan daya saing produknya di pasar internasional. Hal ini juga menjadi motivasi bagi daerah lain untuk mengembangkan potensi ekspor yang dimilikinya.