Evakuasi Jenazah Pujo, Korban Terseret Arus Pantai Parangtritis
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah Pujo (35) yang terseret arus Pantai Parangtritis setelah pencarian selama dua hari.

Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan dan mengevakuasi jenazah Pujo (35), seorang wisatawan asal Banjarnegara, Jawa Tengah, yang dilaporkan hilang terseret arus Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kejadian nahas ini bermula pada Sabtu (12/4) pukul 11.30 WIB, saat Pujo bersama rombongan tiba di pantai tersebut. Sekitar pukul 12.00 WIB, ia terseret arus ombak dan tenggelam.
Proses pencarian yang melibatkan berbagai unsur SAR berlangsung selama dua hari. Upaya pencarian yang dilakukan meliputi penyisiran pantai baik ke arah timur hingga Pantai Karang maupun ke arah barat hingga Pantai Depok, hasilnya nihil. Namun, berkat informasi dari nelayan, pada Senin (14/4) pukul 04.00 WIB, jenazah Pujo ditemukan mengapung di tengah laut.
Dengan sigap, tim SAR gabungan langsung mengevakuasi jenazah menggunakan dua jetski. Jenazah tiba di Posko SAR gabungan pukul 08.00 WIB dan langsung diidentifikasi oleh pihak kepolisian, SAR gabungan, dan keluarga korban. Setelah identifikasi selesai dan identitas korban dipastikan, jenazah Pujo dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses lebih lanjut sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka di Banjarnegara.
Pencarian Dua Hari dan Kerja Sama Tim SAR
Operasi pencarian dan penyelamatan yang dilakukan tim SAR gabungan melibatkan berbagai instansi. Mereka bekerja keras selama dua hari untuk menemukan Pujo. "Pada hari ke-tiga Senin (14/4) pukul 04.00 WIB, SAR gabungan mendapat informasi dari nelayan telah melihat korban mengapung di tengah laut, setelah itu SAR menindaklanjuti mengevakuasi korban dengan armada dua jetsky," jelas Humas Kantor Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto.
Tim SAR dibagi menjadi dua unit SRU (search and rescue unit). SRU 1 menyisir area dari posko ke arah timur hingga Pantai Karang, sementara SRU 2 menyisir area dari posko ke arah barat hingga Pantai Depok. Sayangnya, pencarian selama dua hari tersebut belum membuahkan hasil sebelum akhirnya informasi dari nelayan membantu menemukan jenazah korban.
Kerja sama antar instansi dalam operasi SAR ini patut diapresiasi. "Setelah identitas cocok, korban diantar ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk proses lebih lanjut, untuk selanjutnya akan dibawa ke rumah duka ke Banjarnegara Jawa Tengah," tambah Pipit Eriyanto. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antar lembaga dalam menangani bencana dan memberikan pertolongan kepada masyarakat.
Anggota SAR yang terlibat berasal dari berbagai instansi, termasuk Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda DIY dan anggota SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 3 Parangtritis Kabupaten Bantul. Komitmen dan kerja keras mereka akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya jenazah korban.
Kesimpulan Operasi SAR dan Imbauan Keselamatan
Dengan ditemukannya jenazah Pujo, Operasi SAR gabungan dinyatakan selesai. Seluruh personel SAR yang terlibat kembali ke kesatuan masing-masing. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat berwisata di pantai. Pantai Parangtritis dikenal dengan ombaknya yang cukup besar dan berbahaya, sehingga pengunjung diimbau untuk selalu memperhatikan rambu-rambu keselamatan dan mengikuti arahan petugas.
Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan memprioritaskan keselamatan saat berada di area pantai. Pihak berwenang juga diharapkan untuk terus meningkatkan upaya edukasi dan sosialisasi tentang keselamatan pantai kepada masyarakat.