Fakta 50 Tangki: BPBD Temanggung Siapkan Air Bersih Hadapi Kemarau Basah 2025
BPBD Temanggung telah menyiapkan 50 tangki air bersih untuk mengantisipasi kekeringan pada musim kemarau basah 2025. Akankah jumlah ini cukup?

BPBD Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, telah mengambil langkah antisipatif menghadapi musim kemarau 2025. Sebanyak 50 tangki air bersih disiapkan untuk menyuplai kebutuhan masyarakat di daerah rawan kekeringan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana.
Kepala BPBD Temanggung, Totok Nursetyanto, menyatakan kesiapan tersebut pada Sabtu (02/8). Meskipun prediksi menunjukkan kemarau basah, pihaknya tetap siaga. Persiapan ini penting untuk memastikan ketersediaan pasokan air.
Hingga saat ini, belum ada permintaan bantuan air bersih dari warga. Namun, BPBD siap menambah pasokan jika kebutuhan melebihi perkiraan awal. Daerah seperti Kaloran, Kranggan, dan Bulu menjadi perhatian utama.
Kesiapan BPBD Temanggung dalam Menghadapi Kemarau
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung secara proaktif mempersiapkan diri menghadapi potensi kekeringan. Sebanyak 50 tangki air bersih telah dialokasikan untuk distribusi. Kesiapan ini didasarkan pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya dalam penanganan kekeringan.
Totok Nursetyanto menjelaskan bahwa jumlah 50 tangki adalah perkiraan awal. Pihaknya akan menyesuaikan pasokan sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan. Fleksibilitas ini penting mengingat dinamika cuaca yang tidak terduga.
Pada musim kemarau tahun 2024, BPBD Temanggung mendistribusikan 115 tangki air bersih. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi untuk tahun 2025. Perbedaan ini disebabkan oleh prediksi kemarau basah yang diharapkan mengurangi dampak kekeringan.
Prediksi Kemarau Basah dan Wilayah Rawan Kekeringan
Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa tahun 2025 akan mengalami kemarau basah. Kondisi ini diharapkan dapat meminimalkan dampak kekeringan ekstrem. Meskipun demikian, kewaspadaan tetap menjadi prioritas utama BPBD Temanggung.
Meskipun belum ada permintaan bantuan air bersih, BPBD terus memantau situasi di lapangan. Beberapa wilayah di Kabupaten Temanggung diidentifikasi sebagai daerah rawan kekeringan. Kecamatan Kaloran, Kranggan, dan Bulu termasuk dalam daftar prioritas pemantauan.
Pemantauan rutin dilakukan untuk memastikan tidak ada warga yang kesulitan mendapatkan air bersih. BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap hemat dalam penggunaan air. Kolaborasi antara pemerintah dan warga sangat penting dalam menghadapi musim kemarau.