Fakta Erupsi 18 Ribu Meter: Waspada Ancaman Banjir Lahar Dingin Lewotobi Usai Gunung Meletus
Pasca erupsi dahsyat Gunung Lewotobi yang memuntahkan abu hingga 18 ribu meter, warga di sekitar diimbau waspada ancaman banjir lahar dingin Lewotobi. Simak selengkapnya!

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat terkait potensi bahaya banjir lahar dingin. Peringatan ini disampaikan menyusul serangkaian erupsi yang terjadi di Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ancaman ini mengintai sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung tersebut, terutama saat intensitas hujan tinggi.
Emmanuel Rofinus Bere, petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki PVMBG, menegaskan pentingnya kewaspadaan. Ia menyatakan bahwa masyarakat harus siaga terhadap potensi banjir lahar yang dipicu oleh curah hujan. Hal ini disampaikan di Kabupaten Flores Timur pada Sabtu pagi, 2 Agustus.
Beberapa desa di sekitar gunung berapi aktif ini teridentifikasi sebagai wilayah berisiko tinggi. Oleh karena itu, PVMBG mengimbau warga untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari pihak berwenang setempat, serta menghindari informasi yang tidak terverifikasi demi keselamatan bersama.
Ancaman Banjir Lahar Dingin dan Wilayah Terdampak
Potensi banjir lahar dingin menjadi perhatian utama pasca-erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Fenomena ini dapat terjadi ketika material vulkanik seperti abu dan batuan, yang menumpuk di lereng gunung, terbawa aliran air hujan deras. Aliran ini kemudian berubah menjadi lumpur pekat yang dapat menghanyutkan apa saja di jalurnya.
Dalam laporan yang dikutip di Kupang, Emmanuel Rofinus Bere menyebutkan beberapa desa yang berada dalam zona risiko tinggi. Desa-desa ini meliputi Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Warga di area tersebut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk.
Pemerintah daerah bersama PVMBG terus memantau kondisi cuaca dan aktivitas gunung. Koordinasi lintas sektor dilakukan untuk memastikan informasi terkini dapat tersampaikan dengan cepat kepada masyarakat. Langkah mitigasi juga disiapkan untuk mengurangi dampak jika banjir lahar dingin benar-benar terjadi.
Imbauan Keselamatan dan Status Gunung Lewotobi
Selain ancaman banjir lahar dingin, PVMBG juga menekankan pentingnya menjaga jarak aman dari kawah Gunung Lewotobi Laki-Laki. Masyarakat dan wisatawan diminta untuk tidak mendekat dalam radius tujuh kilometer dari puncak kawah. Pembatasan ini diberlakukan demi keselamatan mengingat status aktivitas gunung yang masih sangat tinggi.
Petugas juga menyarankan warga yang tinggal di area terdampak abu vulkanik untuk menggunakan masker atau alat pelindung pernapasan lainnya. Abu vulkanik dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan iritasi mata jika terhirup atau terpapar secara langsung. Kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama dalam situasi ini.
Gunung Lewotobi Laki-Laki telah menunjukkan aktivitas tinggi dalam beberapa tahun terakhir, dan saat ini status bahayanya berada pada Level IV, yaitu status tertinggi. Status ini menunjukkan bahwa gunung berada dalam kondisi kritis dan berpotensi menimbulkan bencana. Oleh karena itu, semua pihak diharapkan mematuhi arahan dari otoritas terkait.
Kronologi Erupsi Dahsyat Gunung Lewotobi
Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali meningkat signifikan pada Jumat, 1 Agustus, sekitar pukul 20.45 WITA. Erupsi tersebut memuntahkan kolom abu setinggi sekitar 10.000 meter di atas puncak. Letusan ini berlangsung hampir empat menit berdasarkan catatan seismograf, dengan abu tebal berwarna abu-abu pekat bergerak ke arah barat dan barat laut.
Erupsi kedua terjadi pada Sabtu dini hari, pukul 01.26 WITA, dengan intensitas yang lebih besar. Kolom abu yang dihasilkan bahkan lebih gelap dan mencapai ketinggian 18.000 meter di atas kawah. Arah sebaran abu cenderung ke barat, barat daya, dan barat laut, menunjukkan kekuatan letusan yang luar biasa. Erupsi kedua ini berlangsung lebih dari 14 menit.
Suara letusan yang menggelegar dari kedua erupsi tersebut terdengar jelas hingga pos pengamatan. Fenomena ini menjadi indikasi kuat bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki masih sangat dinamis dan memerlukan pemantauan ketat dari PVMBG serta kewaspadaan tinggi dari masyarakat sekitar.