Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Keluarkan Abu Vulkanik hingga 800 Meter
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi pada Rabu (12/3) pukul 15.05 WITA, memuntahkan abu vulkanik setinggi 800 meter dan berstatus siaga.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi pada Rabu, 12 Maret 2025, pukul 15.05 WITA. Erupsi ini memuntahkan abu vulkanik dengan ketinggian kolom abu mencapai kurang lebih 800 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 2.384 meter di atas permukaan laut. Peristiwa ini terekam oleh seismogram dengan amplitudo maksimum 4.4 milimeter dan durasi sekitar satu menit 23 detik. Abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal teramati condong ke arah barat.
Berdasarkan laporan dari Pengamat Pos Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, erupsi ini terjadi di Gunung Lewotobi Laki-laki yang saat ini berstatus Level III atau Siaga. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran bagi penduduk sekitar dan mendorong pihak berwenang untuk mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat.
Imbauan tersebut menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bahaya erupsi susulan. Masyarakat di sekitar gunung dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi, serta sektoral barat daya-utara-timur laut sejauh 6 kilometer. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan jiwa dan mencegah terjadinya korban.
Imbauan dan Rekomendasi kepada Masyarakat
Badan Geologi Kementerian ESDM mengeluarkan beberapa rekomendasi penting pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Penting untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak jelas sumbernya dan hanya mengandalkan informasi resmi dari pihak berwenang.
Selain itu, masyarakat di sekitar gunung juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, seperti di daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokengjaya, Boru, dan Nawakote, berpotensi mengalami banjir lahar. Kewaspadaan terhadap potensi bahaya ini sangat penting untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat yang terdampak hujan abu vulkanik diminta untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi sistem pernapasan dari bahaya abu vulkanik. Langkah ini merupakan tindakan pencegahan yang sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan.
Status Gunung dan Potensi Bahaya
Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada status Level III (Siaga). Status ini menunjukkan potensi bahaya erupsi masih tinggi dan memerlukan kewaspadaan ekstra dari masyarakat sekitar. Masyarakat dihimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dan arahan dari pihak berwenang.
Meskipun erupsi yang terjadi relatif singkat, potensi bahaya masih ada. Masyarakat perlu memahami potensi bahaya yang mungkin terjadi, seperti erupsi susulan, aliran lava, dan awan panas. Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam menghadapi situasi ini.
Pemerintah daerah dan instansi terkait terus memantau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki. Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan tidak panik, serta selalu mengikuti arahan dan informasi resmi dari pemerintah.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Status Gunung Lewotobi Laki-laki: Level III (Siaga)
- Radius bahaya: 5 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral barat daya-utara-timur laut sejauh 6 kilometer
- Potensi bahaya: Erupsi susulan, aliran lava, awan panas, dan banjir lahar hujan
- Imbauan: Gunakan masker, ikuti arahan pemerintah, dan hindari informasi yang tidak jelas sumbernya
Dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi, diharapkan dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dapat diminimalisir.