Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Warga Sekitar Diminta Waspada!
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT kembali erupsi pada Selasa malam dengan kolom abu mencapai 800 meter, warga diimbau waspada dan menjauhi radius 6 kilometer dari pusat erupsi.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Selasa malam, 13 Mei 2024, pukul 21.30 WITA, gunung tersebut erupsi dengan menyemburkan kolom abu vulkanik setinggi kurang lebih 800 meter di atas puncak, atau sekitar 2.384 meter di atas permukaan laut (mdpl). Erupsi ini tercatat berlangsung selama satu menit 49 detik dengan amplitudo maksimum 5,1 mm. Abu berwarna kelabu dengan intensitas tipis teramati condong ke arah barat laut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengeluarkan laporan resmi terkait erupsi ini. Laporan tersebut menjadi dasar imbauan kepada masyarakat sekitar dan pengunjung untuk tetap tenang namun waspada terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
Status Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada Level III (Siaga). Hal ini menekankan pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap imbauan resmi dari pemerintah daerah setempat. Informasi yang tidak jelas sumbernya hendaknya diabaikan untuk mencegah kepanikan dan kesalahpahaman.
Imbauan Waspada dan Rekomendasi Keselamatan
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Zona berbahaya ini perlu dihindari sepenuhnya untuk mencegah risiko kecelakaan dan cedera akibat material vulkanik.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi bahaya sekunder, yaitu banjir lahar hujan. Hujan dengan intensitas tinggi dapat memicu aliran lahar yang berbahaya, terutama di daerah-daerah yang dilalui sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Desa-desa yang berpotensi terdampak meliputi Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Bagi masyarakat yang terdampak hujan abu vulkanik, disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi sistem pernapasan dari partikel abu yang berbahaya. Langkah pencegahan ini penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah masalah pernapasan.
Penjelasan Lebih Lanjut Mengenai Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada Selasa malam merupakan satu dari sekian aktivitas vulkanik yang telah tercatat. PVMBG terus memantau aktivitas gunung ini secara ketat dan akan memberikan informasi terkini kepada publik jika terjadi perkembangan signifikan. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dan informasi resmi dari pihak berwenang.
Data seismograf mencatat amplitudo maksimum 5.1 mm dan durasi sekitar 1 menit 49 detik. Meskipun durasi erupsi relatif singkat, potensi bahaya tetap perlu diwaspadai. Tinggi kolom abu yang mencapai 800 meter di atas puncak menunjukkan kekuatan erupsi yang signifikan.
Pemerintah daerah setempat bekerja sama dengan PVMBG untuk memastikan keselamatan masyarakat. Pos pengamatan gunung api terus beroperasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Koordinasi dan komunikasi yang efektif antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait sangat penting dalam menghadapi situasi ini.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah, dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan merupakan kunci dalam menghadapi potensi bahaya erupsi gunung api.
Semoga situasi ini segera mereda dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan aman dan nyaman. Prioritas utama adalah keselamatan dan kesehatan masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki.