Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Jadi Awas, Warga Diminta Mengungsi
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, meningkat statusnya menjadi Awas (Level IV) setelah erupsi dan potensi peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi dinyatakan berstatus Awas (Level IV) oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Minggu, 18 Mei 2023 pukul 20.00 WITA. Peningkatan status ini menyusul aktivitas vulkanik yang tinggi dan tidak stabil, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa peningkatan status dari Siaga (Level III) ke Awas (Level IV) disebabkan erupsi yang masih berlangsung dan berpotensi meningkat. "Tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level III -Siaga- ke Level IV -Awas- karena aktivitas erupsi masih berlangsung dan berpotensi meningkat," kata Wafid dalam keterangan resminya.
Sejumlah erupsi terjadi pada Minggu, mulai pukul 11.29 WITA hingga 13.47 WITA, menghasilkan kolom abu setinggi 3.000 hingga 5.500 meter dari puncak gunung, atau sekitar 7.000 meter dari permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu pekat menyebar ke beberapa arah di sekitar lereng gunung, disertai suara gemuruh dengan intensitas sedang hingga kuat.
Rekomendasi dan Imbauan Badan Geologi
Badan Geologi mengeluarkan beberapa rekomendasi penting bagi masyarakat sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki. Masyarakat, pendaki, dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari kawah gunung. Lebih jauh lagi, aktivitas dilarang di sektoral barat hingga timur laut sejauh tujuh kilometer dari pusat erupsi.
Potensi banjir lahar juga menjadi perhatian serius. Masyarakat diimbau mewaspadai potensi ini, terutama jika terjadi hujan deras di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak gunung, seperti di wilayah Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen. Badan Geologi juga mengimbau warga untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah, serta menghindari penyebaran informasi yang tidak jelas sumbernya.
Sebagai tindakan pencegahan terhadap gangguan saluran pernapasan akibat sebaran abu vulkanik, warga di sekitar gunung disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut. Pemantauan aktivitas gunung api terus dilakukan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Aktivitas Vulkanik dan Pemantauan
Data visual dan instrumental menunjukkan peningkatan tremor erupsi yang signifikan, mengindikasikan potensi erupsi yang lebih besar. Hingga saat ini, aktivitas erupsi masih berlangsung dengan hembusan abu vulkanik yang terus terjadi. Letusan yang terjadi menghasilkan kolom abu dengan ketinggian yang cukup signifikan, menunjukkan kekuatan erupsi yang perlu diwaspadai.
Pemantauan intensif terus dilakukan untuk mengamati perkembangan aktivitas gunung api. Data-data yang dikumpulkan akan digunakan untuk mengevaluasi situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Langkah-langkah mitigasi bencana terus dipersiapkan untuk meminimalisir dampak erupsi.
Badan Geologi menekankan pentingnya kepatuhan masyarakat terhadap rekomendasi yang telah dikeluarkan. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait sangat penting dalam menghadapi situasi ini. Keselamatan dan keselamatan warga sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi prioritas utama.
Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dapat diakses melalui kanal resmi Badan Geologi dan PVMBG. Masyarakat diimbau untuk selalu mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya.