Erupsi Gunung Lewotobi: BNPB Pastikan Nol Korban Jiwa, Ribuan Pengungsi Tetap Disiplin
Erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, tidak menimbulkan korban jiwa, meskipun ribuan warga mengungsi dan abu vulkanik mencapai ketinggian 8.000 meter.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi besar pada Kamis malam (20/3) pukul 22.56 Wita. Erupsi tersebut melontarkan abu vulkanik setinggi 8.000 meter, membuat Badan Geologi Kementerian ESDM menaikkan status gunung menjadi Level IV (Awas). Namun, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kepala BNPB, Suharyanto, menjelaskan bahwa lebih dari 4.000 warga telah mengungsi. Disiplin pengungsi yang tidak kembali ke rumah sejak erupsi pertama tahun lalu dinilai menjadi faktor utama tidak adanya korban jiwa. "Letusan kemarin malam sampai dini hari tadi ada satu korban luka, tapi yang bersangkutan sedang di kebun. Mereka pengungsi cukup disiplin, karena tidak kembali lagi ke rumah masing-masing," ungkap Suharyanto kepada para jurnalis.
Meskipun erupsi besar dan kolom abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 9.584 meter dari permukaan laut, berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat, berdasarkan pengamatan tim pemantau gunung api di Flores Timur, BNPB memastikan keselamatan warga tetap terjaga berkat kesiapsiagaan dan kedisiplinan para pengungsi.
Status Gunung Lewotobi dan Rekomendasi Badan Geologi
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, memaparkan bahwa erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.6 mm dan durasi lebih kurang 11 menit 9 detik. Badan Geologi merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki, termasuk pengunjung dan wisatawan, untuk tidak beraktivitas dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi. Rekomendasi juga mencakup larangan beraktivitas secara sektoral pada arah barat daya - utara - timur laut gunung api sejauh delapan kilometer.
Meskipun aktivitas vulkanik masih berlangsung, dengan tinggi kolom erupsi teramati sekitar 2,5 kilometer dari puncak pada Jumat pukul 00.10 Wita (amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar 1 menit 4 detik), masyarakat diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan dari otoritas pemerintah, khususnya BPBD Flores Timur. Tim Badan Geologi juga akan terus memantau dan melaporkan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki tetap diminta untuk waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Koordinasi dan komunikasi yang baik antara BNPB, Badan Geologi, dan BPBD Flores Timur sangat penting untuk memastikan keselamatan warga.
Kesimpulan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang dahsyat, meskipun menghasilkan kolom abu vulkanik setinggi 8.000 meter, tidak mengakibatkan korban jiwa berkat kesiapsiagaan dan kedisiplinan masyarakat yang mengungsi. Namun, kewaspadaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi dari pihak berwenang tetap penting untuk mencegah potensi bahaya di masa mendatang.