Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik hingga 1.200 Meter
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi pada 19 Mei 2025 pukul 00.08 WITA, memuntahkan abu vulkanik setinggi 1.200 meter dan berstatus Awas (Level IV).

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi pada hari Senin, 19 Mei 2025, pukul 00.08 WITA. Erupsi tersebut memuntahkan abu vulkanik hingga ketinggian kurang lebih 1.200 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 2.784 meter di atas permukaan laut. Kejadian ini dikonfirmasi oleh Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, melalui laporan tertulis yang diterima di Labuan Bajo. Erupsi tersebut terekam dengan amplitudo maksimum 29.6 milimeter dan berlangsung selama kurang lebih dua menit sembilan detik. Abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal teramati condong ke arah utara dan timur laut.
Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada status Level IV atau Awas. Status Awas ini menandakan potensi bahaya erupsi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung diimbau untuk tetap tenang dan waspada. Petugas memberikan imbauan penting terkait langkah-langkah keamanan yang harus dilakukan.
Imbauan tersebut menekankan pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap arahan pemerintah daerah. Masyarakat diminta untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan menghindari aktivitas di sekitar gunung. Bahaya erupsi gunung berapi tidak boleh dianggap remeh, dan tindakan pencegahan sangat penting untuk meminimalisir risiko.
Imbauan dan Rekomendasi Bagi Masyarakat
Sebagai respons terhadap erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Badan Geologi Kementerian ESDM mengeluarkan beberapa imbauan penting bagi masyarakat sekitar. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi. Larangan ini juga berlaku untuk sektor barat, utara, dan timur laut hingga sejauh tujuh kilometer dari pusat erupsi. Zona bahaya ini harus dihindari sepenuhnya untuk mencegah potensi cedera atau kematian.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan, terutama di daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Banjir lahar hujan dapat terjadi jika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur puncak gunung. Masyarakat di daerah-daerah tersebut harus selalu siaga dan siap mengungsi jika diperlukan.
Bagi masyarakat yang terdampak hujan abu vulkanik, disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi sistem pernapasan dari bahaya abu vulkanik. Abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta masalah pernapasan lainnya. Oleh karena itu, penggunaan masker sangat penting untuk mengurangi risiko kesehatan.
Status Gunung Lewotobi Laki-laki dan Antisipasi Ke Depan
Dengan status Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada pada Level IV atau Awas, pemantauan dan pengawasan gunung berapi terus dilakukan secara intensif. Badan Geologi Kementerian ESDM akan terus memantau aktivitas gunung dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga terkait, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi situasi ini.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas dan pemerintah daerah. Penyebaran informasi yang akurat dan cepat sangat penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat. Penting untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak benar atau tidak terverifikasi, yang dapat menimbulkan kepanikan dan keresahan.
Antisipasi terhadap potensi bahaya erupsi gunung berapi harus terus ditingkatkan. Persiapan evakuasi, jalur evakuasi, dan tempat pengungsian harus selalu diperiksa dan dijaga kondisinya. Masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya gunung berapi dan langkah-langkah keselamatan yang harus dilakukan.
"Terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada 19 Mei 2025 pukul 00.08 WITA dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.200 di atas puncak atau kurang lebih 2.784 meter di atas permukaan laut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki Herman Yosef Mboro.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.
Kesimpulan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap bencana alam. Kerjasama dan koordinasi antara berbagai pihak sangat krusial dalam menghadapi situasi seperti ini untuk meminimalisir dampak dan kerugian.