Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi: Warga Diminta Jauhi Radius 8 Km
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT kembali erupsi Sabtu malam dengan status Level IV (Awas), warga diimbau menjauhi radius 8 km dari pusat erupsi.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 19.16 WITA. Erupsi ini terjadi di tengah status gunung yang telah ditetapkan pada Level IV atau Awas. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, melaporkan kejadian tersebut melalui laporan tertulis yang diterima di Labuan Bajo. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan imbauan penting bagi masyarakat sekitar.
Meskipun tinggi kolom abu tidak teramati, erupsi terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 11 milimeter (mm) dan durasi sekitar dua menit 28 detik. Kejadian ini menunjukkan aktivitas vulkanik yang masih signifikan dan perlu diwaspadai. Pemerintah daerah setempat langsung merespon kejadian ini dengan mengeluarkan imbauan kepada masyarakat.
Imbauan tersebut menekankan pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap arahan resmi. Masyarakat diminta untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tetap tenang menghadapi situasi ini. Langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana menjadi prioritas utama dalam penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Imbauan Waspada dan Rekomendasi Keselamatan
Menyikapi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, masyarakat dan pengunjung dilarang melakukan aktivitas apa pun dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi. Imbauan ini diperluas hingga mencakup sektoral barat daya - utara - timur laut sejauh delapan kilometer. Zona bahaya ini perlu dihindari untuk mencegah potensi risiko yang mengancam keselamatan jiwa.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan, terutama di daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Kilatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Hal ini mengingat potensi hujan dengan intensitas tinggi yang dapat memicu aliran lahar dari puncak gunung. Kewaspadaan terhadap bahaya sekunder ini sangat penting untuk mengurangi dampak erupsi.
Bagi masyarakat yang terdampak hujan abu vulkanik, disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut. Hal ini untuk melindungi sistem pernapasan dari dampak buruk abu vulkanik. Langkah pencegahan ini penting untuk menjaga kesehatan masyarakat di sekitar gunung berapi yang sedang aktif.
Status Gunung dan Antisipasi Kejadian Berulang
Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada status Level IV (Awas). Status ini menunjukkan potensi bahaya erupsi yang tinggi dan memerlukan kewaspadaan ekstra dari semua pihak. Pemerintah daerah terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah dan petugas terkait. Penyebaran informasi yang akurat dan terpercaya sangat penting untuk mencegah kepanikan dan memastikan langkah-langkah evakuasi dan penyelamatan berjalan efektif. Kerjasama dan kepatuhan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menghadapi situasi ini.
Penting untuk selalu mengutamakan keselamatan dan mengikuti arahan resmi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang. Dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi, diharapkan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dapat diminimalisir.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi terbaru terkait aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki melalui kanal-kanal resmi pemerintah. Keselamatan dan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Kesimpulan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kewaspadaan, kepatuhan terhadap imbauan pemerintah, dan akses informasi yang akurat merupakan kunci untuk meminimalisir dampak buruk dari peristiwa ini. Semoga situasi segera membaik dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan aman.