Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Tiga Kali, Warga Diminta Waspada!
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi tiga kali pada Sabtu pagi dengan ketinggian kolom abu mencapai 2.500 meter, warga diimbau waspada dan menjauhi radius bahaya.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) mencatat tiga kali erupsi terjadi pada Sabtu, 15 Maret 2024, antara pukul 06.00 - 12.00 WITA. Erupsi tersebut memuntahkan kolom abu vulkanik setinggi 600 hingga 2.500 meter di atas permukaan laut, membuat warga sekitar waspada dan pihak berwenang mengeluarkan imbauan penting.
Menurut laporan Yohanes Kolli Sorywutun dari PGA, erupsi pertama terjadi pukul 07.59 WITA dengan ketinggian kolom abu 800 meter. Dua erupsi susulan terjadi pukul 09.27 WITA dan 10.58 WITA, masing-masing dengan ketinggian kolom abu mencapai 2.500 meter. Semua kolom abu teramati berwarna kelabu. Aktivitas vulkanik ini disertai dengan gempa hembusan, tremor harmonik, dan gempa vulkanik dalam, menunjukkan peningkatan tekanan magma di dalam gunung.
Status Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada Level III (Siaga). Kondisi ini mengharuskan langkah-langkah antisipasi dan kewaspadaan ekstra dari masyarakat sekitar. Imbauan resmi telah dikeluarkan agar masyarakat menjauhi radius lima kilometer dari pusat erupsi dan sektoral barat daya - timur laut sejauh enam kilometer. Anjuran untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah juga ditekankan, guna mencegah penyebaran informasi yang tidak akurat dan meresahkan.
Aktivitas Vulkanik dan Imbauan Kepada Masyarakat
Data pengamatan mencatat amplitudo letusan antara 7.4-29.6 milimeter dengan durasi 90-103 detik. Selain letusan, tercatat pula tiga kali gempa hembusan dengan amplitudo 4.4-7.4 milimeter dan durasi 20-55 detik. Satu kali gempa tremor harmonik dengan amplitudo 3.7 milimeter dan durasi 128 detik juga terdeteksi. Dua gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 5.9-7.4 milimeter, S-P 1.2 detik hingga S-P 1.2-1.3 detik dan durasi 11-15 detik turut tercatat. Kondisi cuaca di sekitar gunung dilaporkan cerah, berawan, dan mendung dengan angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara berkisar antara 24-28 derajat Celcius.
Meskipun aktivitas vulkanik masih berlangsung, PGA terus memantau perkembangan situasi. Laporan-laporan rutin akan terus dikeluarkan untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat dan pihak terkait. Penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari petugas dan instansi terkait. Informasi resmi akan selalu diutamakan untuk menghindari kesalahpahaman dan kepanikan. Kerjasama dan kepatuhan masyarakat terhadap imbauan sangat penting dalam menjaga keselamatan bersama.
Potensi Bahaya dan Langkah Antisipasi
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki perlu mewaspadai potensi bahaya sekunder, terutama banjir lahar hujan. Hujan dengan intensitas tinggi berpotensi memicu aliran lahar yang dapat mengancam pemukiman di sekitar sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung. Desa-desa seperti Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman ini.
Selain bahaya lahar hujan, masyarakat juga perlu melindungi diri dari paparan abu vulkanik. Penggunaan masker atau penutup hidung dan mulut sangat dianjurkan untuk menghindari gangguan pernapasan akibat abu vulkanik. Penting untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala gangguan pernapasan.
Pemerintah daerah setempat terus berupaya memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Sosialisasi dan edukasi mengenai mitigasi bencana terus dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya." kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api.