Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 5 Kali dalam 6 Jam, Warga Diminta Waspada!
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi lima kali dalam enam jam pada Sabtu, 15 Maret 2024, dengan tinggi letusan mencapai 2000 meter; warga diimbau waspada dan menjauhi radius bahaya.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan. Pada Sabtu, 15 Maret 2024, antara pukul 18.00 WITA hingga 24.00 WITA, gunung ini tercatat erupsi sebanyak lima kali. Erupsi tersebut menyemburkan abu vulkanik setinggi 800 hingga 2.000 meter di atas puncak kawah, dengan warna asap kelabu yang terlihat jelas hingga jarak tertentu. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki, Yohanes Kolli Sorywutun, melaporkan kejadian ini secara langsung.
Kelima erupsi terjadi pada pukul 18.11 WITA, 18.38 WITA, 20.49 WITA, 21.39 WITA, dan 23.10 WITA. Selain erupsi, tercatat pula aktivitas vulkanik lainnya berupa gempa hembusan sebanyak enam kali dengan amplitudo bervariasi, serta gempa vulkanik dalam, tektonik lokal, dan tektonik jauh. Kondisi cuaca selama periode pengamatan dilaporkan cerah dan berawan, dengan angin lemah bertiup ke arah utara dan barat laut. Suhu udara berkisar antara 22 hingga 27 derajat Celcius.
Status Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada Level III (Siaga). Hal ini menuntut kewaspadaan tinggi dari masyarakat sekitar dan pengunjung. Imbauan resmi telah dikeluarkan agar masyarakat menjauhi radius lima kilometer dari pusat erupsi dan menghindari sektor barat daya - timur laut sejauh enam kilometer. Anjuran untuk tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, dan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya juga ditekankan.
Aktivitas Vulkanik dan Imbauan Waspada
Laporan dari PPGA Lewotobi Laki-laki mencatat detail aktivitas vulkanik yang terjadi. Selain lima kali erupsi dengan ketinggian kolom abu yang signifikan, teramati pula asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan tinggi 200-500 meter. Gempa hembusan yang tercatat menunjukkan adanya pergerakan magma di bawah permukaan. Keberadaan gempa vulkanik dalam, tektonik lokal, dan tektonik jauh juga mengindikasikan dinamika tektonik di sekitar gunung berapi tersebut.
Data-data seismik ini penting untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki. Pemantauan terus dilakukan untuk mengantisipasi potensi peningkatan aktivitas vulkanik lebih lanjut. Informasi yang disampaikan oleh PPGA Lewotobi Laki-laki bertujuan untuk memberikan gambaran akurat dan terkini tentang kondisi gunung tersebut.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya sekunder, seperti banjir lahar hujan. Hujan dengan intensitas tinggi dapat memicu aliran lahar yang mengancam permukiman di sekitar sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Desa-desa seperti Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya ini.
Rekomendasi Keselamatan dan Pencegahan
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut jika terdampak hujan abu vulkanik. Abu vulkanik dapat membahayakan sistem pernapasan jika terhirup dalam jumlah banyak. Langkah ini penting untuk melindungi kesehatan masyarakat dari dampak erupsi.
Pemerintah daerah setempat diharapkan untuk terus memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait potensi bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Koordinasi yang baik antara pemerintah, PPGA, dan masyarakat sangat penting untuk meminimalkan risiko dan memastikan keselamatan warga.
Penting bagi masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Ikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan diri dan keluarga. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan merupakan kunci dalam menghadapi potensi bahaya erupsi gunung berapi.
Dengan memperhatikan imbauan dan mengikuti arahan dari pemerintah, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari dampak buruk erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Semoga situasi dapat segera kembali kondusif dan aktivitas vulkanik gunung ini dapat segera mereda.