Fakta Menarik: 6 Ton Beras Tersalurkan dalam Gerakan Pangan Murah Kalteng untuk Stabilkan Harga
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sukses menyalurkan enam ton beras melalui Gerakan Pangan Murah Kalteng, upaya strategis menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) baru-baru ini menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kota Palangka Raya. Kegiatan ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan di tengah masyarakat.
Dalam GPM tersebut, berbagai komoditas pangan strategis berhasil disalurkan kepada warga, termasuk enam ton beras. Inisiatif ini digagas oleh Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng sebagai bagian dari intervensi pasar yang berkelanjutan.
Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, menegaskan bahwa ketersediaan pangan dengan harga terjangkau adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, GPM menjadi salah satu upaya penting untuk memastikan masyarakat dapat mengakses bahan pangan berkualitas.
Upaya Pemprov Kalteng dalam Menjaga Ketahanan Pangan
Gerakan Pangan Murah yang dilaksanakan Pemprov Kalteng di Palangka Raya menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi tantangan inflasi pangan. Melalui Dishanpang, program ini dirancang untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga yang lebih rendah dari pasaran.
Dalam kegiatan GPM tersebut, total enam ton beras berhasil disalurkan kepada masyarakat. Rinciannya meliputi empat ton beras premium dan dua ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang masing-masing dijual seharga Rp60 ribu per lima kilogram.
Selain beras, GPM juga menyediakan komoditas pangan penting lainnya. Sebanyak 800 kilogram gula disalurkan dengan harga Rp15.500 per kilogram, serta 800 kemasan minyak goreng seharga Rp16.500 per liter. Bawang merah 250 kilogram (Rp48 ribu per kilogram), bawang putih 200 kilogram (Rp33 ribu per kilogram), dan 250 tabak telur (Rp50 ribu per tabak) turut tersedia, memastikan variasi kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi.
Dampak dan Tujuan Gerakan Pangan Murah
Yuas Elko menjelaskan bahwa GPM memiliki dua tujuan utama yang saling berkaitan. Pertama, menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok, baik di tingkat produsen maupun konsumen. Ini penting untuk mencegah fluktuasi harga yang merugikan masyarakat dan petani.
Kedua, GPM berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan keterjangkauan dan daya beli masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan. Dengan harga yang lebih terjangkau, diharapkan beban pengeluaran rumah tangga dapat berkurang, sekaligus menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi pangan di Kalimantan Tengah.
Lebih lanjut, Pemprov Kalteng juga menekankan bahwa kebijakan ketahanan pangan ini diarahkan agar masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dari sumber produksi dalam negeri. Hal ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan lokal, tetapi juga turut memperkuat sektor pertanian dan ketahanan ekonomi daerah secara keseluruhan.