Fakta Menarik: Dirjenpas Apresiasi Kebersihan dan Kemandirian WBP di Tiga Lapas Tangerang
Dirjenpas Mashudi memberikan apresiasi tinggi terhadap kebersihan dan program kemandirian WBP di Lapas Tangerang. Apa saja temuan menariknya?

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, baru-baru ini melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga lembaga pemasyarakatan (lapas) di wilayah Tangerang pada Kamis, 24 Juli. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung kondisi pelayanan dasar, kebersihan, serta program pembinaan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Dalam sidak tersebut, Dirjenpas Mashudi secara khusus memberikan apresiasi tinggi terhadap standar kebersihan dan kemandirian yang telah dicapai oleh para WBP. Penilaian ini mencakup Lapas Anak dan Wanita Kelas IIA, Lapas Pemuda Kelas IIA, serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Tangerang.
Hasil sidak menunjukkan bahwa pelayanan dasar dan kebersihan di ketiga lapas tersebut dinilai sangat baik, sejalan dengan program kemandirian yang berjalan aktif dan produktif. Apresiasi ini menjadi cerminan komitmen dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang manusiawi dan produktif.
Peninjauan Mendalam di Lapas Anak dan Wanita Kelas IIA Tangerang
Dalam kunjungan awalnya, Dirjenpas Mashudi memfokuskan perhatiannya pada Lapas Anak dan Wanita Kelas IIA Tangerang. Beliau meninjau berbagai fasilitas penting, termasuk dapur, kantin, lingkungan hunian, dan area laundry.
Secara umum, kondisi dapur di lapas ini dinilai cukup baik, dengan kualitas dan kuantitas makanan yang disajikan telah sesuai standar. Namun, Dirjenpas menemukan satu catatan kecil terkait kantin Inkopasindo yang belum memasang papan daftar harga secara terbuka untuk umum, dan berharap hal ini segera diperbaiki demi transparansi.
Sorotan Terhadap Kemandirian di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang
Setelah Lapas Anak dan Wanita, sidak dilanjutkan ke Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang. Di sini, Dirjenpas Mashudi kembali menyatakan kepuasannya terhadap kondisi dapur yang dinilai sangat higienis, serta bahan makanan yang disajikan memenuhi standar kualitas dan kuantitas.
Salah satu poin positif yang disorot adalah keberadaan tiga kantin di Lapas Pemuda yang telah memasang papan harga secara terbuka dan seragam. Hal ini menunjukkan komitmen lapas dalam memberikan pelayanan yang transparan dan adil bagi warga binaan.
Lebih lanjut, Dirjenpas sangat mengapresiasi program Pembinaan Kemandirian yang melibatkan 40 WBP. Program ini mencakup empat unit kerja produktif, yaitu konveksi yang memproduksi baju dinas untuk beberapa lapas, bordir atribut seragam dengan kapasitas produksi 50–200 pcs per hari, serta batik eco-print hasil kerja sama dengan Yayasan Second Chance. Selain itu, ada juga produksi celengan karakter yang bermitra dengan Gerai Bongkeng.
Sebagai bentuk dukungan dan apresiasi, Dirjenpas Mashudi bahkan sempat menikmati hidangan di Jape Coffee, sebuah kedai kopi yang merupakan hasil karya nyata dari warga binaan lapas tersebut. Ini menunjukkan keberhasilan program dalam menciptakan produk dan layanan yang bernilai ekonomi.
Kunjungan ke LPKA Kelas I Tangerang dan Pesan Penting Dirjenpas
Inspeksi terakhir Dirjenpas Mashudi adalah ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Tangerang. Di lokasi ini, beliau kembali memuji kondisi dapur yang terjaga dengan baik. Selain itu, Dirjenpas juga meninjau langsung lahan yang akan dimanfaatkan untuk pelatihan kemandirian khusus anak-anak, menandakan adanya investasi pada masa depan mereka.
Secara keseluruhan, Dirjenpas Mashudi menegaskan bahwa pembinaan kemandirian di seluruh lapas yang dikunjungi berjalan aktif dan produktif. Ini adalah indikator positif bahwa program-program pembinaan berhasil membekali WBP dengan keterampilan yang berguna setelah mereka kembali ke masyarakat.
Menutup rangkaian sidak, Dirjenpas Mashudi menyampaikan pesan penting kepada para kepala unit pelayanan teknis (UPT) di ketiga lapas. Beliau menekankan perlunya peningkatan soliditas antarpetugas, komunikasi yang terbuka, serta kewaspadaan tinggi terhadap potensi gangguan keamanan. Pesan ini bertujuan untuk memastikan optimalisasi pelayanan tetap berjalan lancar tanpa mengabaikan aspek keamanan.