Fakta Menarik: Ribuan Warga Dulipali Selamat dari Banjir Lahar Dingin Lewotobi Berkat Evakuasi Dini
Ribuan warga Desa Dulipali di Flores Timur berhasil selamat dari terjangan banjir lahar dingin Lewotobi. Evakuasi dini menjadi kunci utama mencegah korban jiwa.

Ribuan warga Desa Dulipali, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan selamat dari terjangan banjir lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-Laki. Peristiwa ini terjadi pada Selasa, setelah curah hujan tinggi memicu aliran material vulkanik dari puncak gunung.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Keselamatan ribuan penduduk tersebut merupakan hasil dari langkah evakuasi dini yang telah dilakukan sebelumnya.
Warga Desa Dulipali telah mengungsi sejak erupsi terakhir Gunung Lewotobi pada 7 Juli lalu. Keputusan strategis ini terbukti efektif dalam mencegah jatuhnya korban jiwa, meskipun dampak banjir lahar dingin cukup signifikan.
Kronologi dan Dampak Banjir Lahar Dingin Lewotobi
Banjir lahar dingin ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan puncak dan lereng Gunung Lewotobi sejak Senin (28/7). Hujan deras tersebut membawa serta material vulkanik berupa pasir, kerikil, dan batuan yang sebelumnya tertimbun akibat erupsi intensif.
Material vulkanik ini mengalir deras melalui jalur-jalur sungai dan mencapai permukiman warga. Di Desa Nurabelen, banjir mengalir melalui empat jalur normalisasi sungai, yakni Dusun A, Dusun B, jalur TPI, dan Waikula.
Sementara itu, di Desa Dulipali, aliran lahar dingin masuk langsung ke kawasan permukiman. Kondisi ini menyebabkan terganggunya arus lalu lintas di ruas jalan nasional Trans Flores yang vital bagi konektivitas wilayah.
Desa Dulipali memang dikenal sebagai kawasan rawan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Jalur lahar dingin dari puncak gunung secara alami mengarah ke wilayah ini, menjadikannya prioritas utama dalam setiap rencana evakuasi.
Upaya Penanganan dan Status Terkini Gunung Lewotobi
Menyikapi dampak banjir lahar dingin, tim petugas gabungan segera diterjunkan ke lokasi. Tim ini terdiri dari personel TNI, Polri, pemerintah desa, dan relawan, yang bekerja di bawah komando BPBD Flores Timur.
Koordinasi intensif dilakukan untuk mempercepat proses penanganan bencana. Salah satu fokus utama adalah pembersihan material lahar dingin menggunakan alat berat, serta memastikan jalur-jalur air yang tersumbat dapat kembali berfungsi normal.
Pembersihan jalur air ini krusial untuk mencegah potensi banjir susulan yang dapat terjadi. Tim juga terus memantau kondisi di lapangan guna memastikan keamanan dan kelancaran upaya pemulihan pasca-bencana.
Sebagai informasi, Badan Geologi Kementerian ESDM melaporkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berstatus Level IV atau Awas. Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius enam kilometer dari kawah aktif, serta sektoral barat daya–timur laut sejauh tujuh kilometer.