Fakta Menarik: Tingkat Kehadiran Siswa Melonjak 95 Persen Berkat Program Makan Bergizi Gratis BGN
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Badan Gizi Nasional (BGN) berhasil meningkatkan kehadiran siswa hingga 95 persen. Simak dampak positifnya bagi pendidikan dan gizi anak.

Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan peningkatan signifikan dalam tingkat kehadiran siswa di sekolah berkat implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa kehadiran siswa melonjak drastis hingga 95 persen setelah program ini berjalan.
Sebelum adanya Program Makan Bergizi Gratis, rata-rata kehadiran siswa hanya berkisar antara 70 hingga 80 persen. Peningkatan ini tidak hanya terlihat secara statistik, namun juga dirasakan langsung di berbagai daerah, seperti di Papua dan Sukabumi, Jawa Barat, di mana konsentrasi dan semangat belajar siswa turut meningkat.
Hingga 30 Juli, Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau 7,55 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia melalui 2.437 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Presiden Prabowo Subianto menargetkan jumlah penerima ini dapat mencapai 20 juta orang pada peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus 2025.
Dampak Positif dan Jangkauan Program MBG
Peningkatan kehadiran siswa menjadi salah satu indikator keberhasilan utama Program Makan Bergizi Gratis. Kisah inspiratif dari Papua, di mana seorang cucu yang kini bersemangat membangunkan neneknya untuk pergi ke sekolah demi mendapatkan MBG, menunjukkan dampak psikologis yang kuat.
Di Sukabumi, Jawa Barat, program ini juga terbukti meningkatkan konsentrasi dan semangat belajar para siswa. Dadan Hindayana menegaskan bahwa BGN akan melibatkan lembaga independen untuk menilai secara objektif pengaruh Program Makan Bergizi Gratis ini.
Manfaat Program Makan Bergizi Gratis sangat terasa di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) di Indonesia Timur. BGN fokus menyuarakan keberhasilan mereka yang benar-benar merasakan dampak positif dari inisiatif ini.
Dengan 7,55 juta penerima manfaat saat ini, BGN optimistis dapat mencapai target 20 juta orang pada tahun 2025. Target tersebut mencakup siswa PAUD hingga SMA, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita, menunjukkan cakupan yang komprehensif.
Perluasan Jaringan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Makan Bergizi Gratis telah menyebar di 38 provinsi di Indonesia, dengan hanya 12 kabupaten yang belum tersentuh. BGN berkomitmen untuk segera menjangkau wilayah-wilayah tersebut dalam waktu dekat, memastikan pemerataan manfaat.
Untuk memperluas jangkauan, BGN akan bekerja sama dengan seluruh pemerintah daerah, membentuk satuan tugas di masing-masing wilayah. Infrastruktur pendukung akan dibangun, terutama di daerah 3T, dan setiap kelompok kerja harus mendaftar secara resmi.
Antusiasme masyarakat untuk terlibat juga tinggi, dengan sedikitnya 400 mitra mendaftar setiap jam untuk membantu mengoperasikan SPPG. BGN melakukan verifikasi ketat untuk memastikan kualitas dan integritas mitra yang terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis.
Dengan pagu anggaran sebesar Rp286 triliun pada tahun 2026, BGN akan menjadi badan dengan anggaran terbesar. Anggaran ini tidak hanya untuk memastikan penerima manfaat senang, tetapi juga untuk memberdayakan minimal 30 persen masyarakat dari desil 1 dan 2 (miskin dan miskin ekstrem) sebagai tenaga kerja di SPPG, demi meningkatkan kesejahteraan rakyat.