Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Tingkatkan Partisipasi Pendidikan di Indonesia
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah terbukti meningkatkan angka partisipasi pendidikan, kehadiran anak sekolah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
![Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Tingkatkan Partisipasi Pendidikan di Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191603.102-program-makan-bergizi-gratis-mbg-tingkatkan-partisipasi-pendidikan-di-indonesia-1.jpg)
Kabupaten Bogor, 11 Februari 2024 - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, baru-baru ini mengumumkan hasil positif dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Beliau menyatakan bahwa program ini terbukti efektif meningkatkan angka partisipasi pendidikan.
Pernyataan tersebut disampaikan saat peluncuran Center of Excellence (CoE) atau Pusat Riset Unggulan di kawasan Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rachmat Pambudy menekankan dampak signifikan MBG terhadap kehadiran anak di sekolah. "Hasilnya sudah jelas, MBG meningkatkan partisipasi pendidikan dan kehadiran anak sekolah. Dengan adanya MBG, mereka jadi lebih rajin," ujarnya.
Cakupan MBG yang Luas
Keberhasilan MBG juga terlihat dari cakupannya yang luas. Program ini menjangkau siswa hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Hal ini menempatkan Indonesia di posisi terdepan dibandingkan 139 negara lain yang telah menjalankan program serupa. Namun, cakupan yang luas ini juga menghadirkan tantangan tersendiri. "Tantangannya jumlah sasaran yang luar biasa banyak, 92,78 juta, dengan kebutuhan 26.508 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi)," jelas Rachmat.
Inisiatif Presiden dan Dampak Ekonomi
Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan bahwa MBG merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang telah dirintis jauh sebelum beliau menjabat sebagai Presiden. Kepedulian Presiden terhadap kesehatan anak-anak, ibu hamil, dan masa depan generasi bangsa menjadi pendorong utama program ini. Kini, MBG telah menjadi prioritas utama pemerintah.
"Program ini bisa menyelamatkan ibu hamil dan bayi serta berperan penting dalam membangun Indonesia yang lebih sehat dan cerdas. Selain itu, dampaknya meluas ke sektor ekonomi, mendorong pertumbuhan UMKM, meningkatkan permintaan hasil pertanian dan perikanan, serta menciptakan lapangan kerja baru," tambah Rachmat.
Pentingnya Pemantauan dan Evaluasi
Rachmat juga menekankan pentingnya pemantauan, evaluasi, studi dampak, dan integrasi data secara rutin dalam pengembangan program MBG. Beliau berharap CoE di IPB University dapat berperan penting dalam upaya tersebut. "Kami sangat mengharapkan CoE ini dapat berdiri dan menjadi elemen yang tak terpisahkan dalam pengembangan program ke depan," harapnya.
Peran CoE IPB University
Rektor IPB University, Arif Satria, menjelaskan bahwa Pusat Riset Unggulan ini akan menjadi wadah khusus untuk mengembangkan dan mengujicobakan protokol inovatif guna mengatasi berbagai tantangan dan kebutuhan baru MBG. "Karena kami memandang bahwa program ini sangat strategis untuk peningkatan kualitas gizi anak dan ibu hamil Indonesia," kata Arif Satria.
Kesimpulannya, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan hanya meningkatkan angka partisipasi pendidikan, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas terhadap kesehatan masyarakat dan perekonomian Indonesia. Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan, didukung oleh pusat riset seperti CoE IPB University, akan memastikan keberlanjutan dan peningkatan efektivitas program ini di masa mendatang.